Nasional

Santriversitas Gelar Rakor dan Bimtek di PWNU Jateng 

Sen, 30 Desember 2019 | 12:20 WIB

Santriversitas Gelar Rakor dan Bimtek di PWNU Jateng 

Rakor Santriversitas di Semarang, Jawa Tengah, 28-29 Desember 2019 (Foto: Siti Nur Syamsiyah

Semarang, NU Online
Pengurus Pusat Santriversitas menggelar rapat koordinasi dan bimbingan teknis menjelang pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2020, di PWNU Jawa Tengah, Jl Dr Cipto Semarang Jawa Tengah pada Sabtu-Ahad, 28-29 Desember 2019.

Rapat koordinasi dan Bimtek ini diikuti oleh direktur dan koordinator akademik dari 23 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
 
Chumaidi, Ketua umum Santriversitas Pusat, mengapresiasi semangat yang dimiliki pengurus daerah yang istiqomah menggelar bimbingan masuk Perguruan Tinggi (PT) di tengah segala keterbatasan yang ada.
 
"Ke depan Santriversitas insyallah lebih baik dan membawa manfaat pada lingkungan, sehinggga apa yang diharapkan dan kita usahakan hari ini akan dirasakan generasi muda di masa datang," kata pria kelahiran Rembang itu optimis.

Nomenklatur Santriversitas dideklrasikan sejak tahun 2017 lalu. Bertempat di Kabupaten Rembang, dengan KH Mustofa Bisri yang langsung menjadi deklator. Meski sebelumnya sempat menggunakan nama Bimbingan Pasca Ujian Nasional (BPUN).
 
Spirit yang diusung Santriversitas di awal kemunculannya karena minimnya kader-kader muda NU menembus kampus-kampus umum favorit. Sementara potensi dan modal sosil NU sudah mempuni.

Alfani menyebutkan, Santriveraitas sebagai lembaga di bawah Yayasan MataAir Indonesia, memiliki bidang gerakan khusus mengenai pendidikan. Dia percaya, kebutuhan masyarakat Indonesia akan layanan pendidikan terus meningkat, sehingga Santriversitas kedepan akan membuka multi sektor layanan pendidikan.
 
"Ke depanya Santriversitas menjadi pengelola multi sektor pendidikan, bisnis pendidikan, namun jangan buru-buru dituduh kapitalis," kata aktivis PMII tahun 1996 itu dengan mimik wanti-wanti.
 
Menurutnya, Santriversitas tetap menggunakan asas kepedulian sosial bagi peserta yang kurang mampu. Disamping itu, secara bertahap nantinya akan dikembangkan menjadi bisnis comunity, sebagai bentuk kemandirian finansial bagi Santriversitas dalam menjalankan fungsi layanan pendidikan.
 
Kontributor: Siti Nur Syamsiyah
Editor: Kendi Setiawan