Nasional RAKERNAS PERGUNU 2020

Pergunu Gagas Sekolah Unggul di Setiap Provinsi

Jum, 28 Februari 2020 | 16:55 WIB

Pergunu Gagas Sekolah Unggul di Setiap Provinsi

Ketum PP Pergunu KH Asep Saifuddin Chalim pada Rakernas Pergunu di Mojokerto, Jumat (28/2) malam. (Foto: NU Online/Rofi'i Boenawi)

Mojokerto, NU Online 
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) menargetkan pendirian sekolah unggulan di 34 provinsi. Sekolah unggulan ini sebagai prototype sehingga dijadikan percontohan atau rujukan bagi sekolah NU lainnya.

Ketua Umum Pergunu KH Asep Syaifuddin Chalim mengatakan sekolah unggulan didasari bahwa Pergunu berkewajiban melaksanakan model pendidikan yang mampu menjawab probelamtika di masa kini dan mendatang.
 
"Sekolah dengan didikan guru-guru NU juga harus dapat mewujudkan kreativitas yang tidak saja diajarkan, tetapi terwujud," kata Kiai Asep Saifuddin Chalim pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pergunu di Institut KH Abdul Chalim (IKHAC), Jumat (28/2) malam.

Pendidikan dengan pengajar guru-guru NU, kata Kiai Asep, tidak hanya membagikan ilmu pengetahuan akademis, namun juga dilengkapi keterampilan agar dapat terwujud keadilan dan kesejahteraan. Caranya adalah dengan dioperasioanalkan keterampilan.
 
Beberapa provinsi yang akan menjadi titik didirikannya sekolah unggulan dalam waktu dekat ini adalah Bali, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur. Lokasi pemilihan pendirian sekolah tersebut berdasarkan kesiapannya, termasuk SDM pengajar.
 
Sekolah-sekolah unggulan mengacu kepada Sekolah Amanatul Umah di Pacet. Menurut Kiai Asep, kesuksesan tata kelola pendidikan di Amanatul Umah terbukti dengan berhasilnya meraih sejumlah penghargaan sebagai sekolah terbaik.
 
Kunci utama keberhasilan yang diraih Amanatul Umah karena pengajaran akhlaknya. Pengetahuan agama dan umum diberikan tidak saja diajarkan sebagai pengetahuan, namun bagaimana diwujudkan dalam perilaku.
 
"Siswa diwajibkan selalu menjaga wudlu. Lalu diajak membiasakan shalat malam," Kiai Asep memberikan contoh.

Dengan berdirinya sekolah unggulan di setiap provinsi, Kiai Asep optimis akan terwujud unggul dalam keutuhan, dan utuh dalam keunggulan. Selin itu ketat dalam proses dan tanggung jawab sebagai hasilnya, juga menjadi prinsipnya.
 
Pada kesempatan itu Kiai Asep juga mengatakan bahwa saat ini, delapan tahun sejak Pergunu didirikan, Pergunu telah mendirikan kepengurusan di 34 provinsi. Sementara untuk tingkat cabang atau kabupaten telah ada lebih dari 490 kepengurusan.
 
Rakernas Pergunu diikuti oleh pengurus Pergunu di tingkat wilayah dan cabang di seluruh Indonesia. Rakernas mengusung tema Peran Pendidikan Aswaja dalam Melawan Eksploitasi Globalisasi.

Ketua Panitia Rakernas, Ojat Darojat mengatakan prestasi akademik tertinggi diraih melalui akses pendidkan. Tema Rakernas didasari bahwa pendidikan memiliki peran strategis dalam penanaman nilai-nilai luhur. 
 
Rakernas berlangsung hingga Ahad (1/3). Selain menggelar sidang pleno dan sarasehan pendidikan nasional, Rakernas diwarnai dengan pengukuhan KH Asep Saifuddin Chalim sebagai Guru Besar. Pengukuhan berlangsung Sabtu (29/2) di UINSA Surabaya.
 
Pada pembukaan Rakernas hadir Dewan Penasihat Pergunu H As'ad Said Ali, H Mujib Quyubi, Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak.
 
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Abdullah Alawi