Nasional

Pergunu: Guru NU Agen Penyebar Nilai-nilai Kemanusiaan

Jum, 21 Februari 2020 | 05:30 WIB

Pergunu: Guru NU Agen Penyebar Nilai-nilai Kemanusiaan

Sarasehan 'Guru Pemersatu Bangsa' Kamis (20/2). (Foto: Erik Alga Lesmana)

Jakarta, NU Online
Wakil Ketua PP Pergunu, Aris Adi Leksono mengatakan Pergunu sebagai organisasi profesi guru di bawah naungan NU sudah berdiri 34 provinsi dan sudah lebih dari 572 cabang tingkat kota dan kabupaten.
 
Selain itu di beberapa wilayah sudah mendirikan kepengurusan tingkat kecamatan. Gerakan Pergunu cukup massif, dilihat dari berdirinya kepengurusan Pergunu di sekolah dan madrasah baik itu tingkat ranting atau komisariat.  

"Hadirnya Pergunu sebagai bentuk pelayanan NU dalam bidang pendidikan," ungkap Aris saat memberi sambutan kegiatan pelantikan PC Pergunu Jakarta Pusat dan Sarasehan Kebangsaan, Kamis (20/2). Acara tersebut berlangsung di Ruang Pola, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jln Tanah Abang, Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat.
 
Baca:
 
Aris menjelaskan tentang program yang sedang berjalan oleh pengurus Pergunu di seluruh Indonesia. Menurutnya, salah satu program Pergunu adalah 'Guru Mulia Pemersatu Bangsa' yang bertujuan membangun dan mengajak guru untuk melakukan gerakan pemersatu bangsa di tengah-tengah ancaman ekstremisme dan globalisasi. 
 
Menurutnya, akhir-akhir ini tantangan yang cukup deras dan massifnya globalisasi menjadi mudah terpapar sikap intoleransi. Sehingga, terjadi pergeseran pada nilai-nilai kebhinekaan yang berakibat pada tindakan ekstremisme. 

"Pilar kebangsaan merupakan substansi dari nilai-nilai beragama," tegas Aris yang juga wakil Ketua PCNU Kota Bekasi.
 
Ia menegaskan, 'Guru Pemersatu Bangsa' ingin mewujudkan kehidupan sosial dengan damai. Selain itu mampu mengkolaborasikan yang ada pada nilai-nilai agama dan kebangsaan yang tidak bertentangan. Sehingga, dapat terwujud kehidupan yang harmonis.
 
"Guru menjadi agen keilmuan juga sebagai agen sosial demi memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan demikian gerakan intoleransi sedikit demi sedikit akan terkikis," ujar Aris.

Di luar itu menurut Aris, Pergunu juga memerhatikan kemandirian guru dengan teacherpreunuer. Dengan begitu, untuk memenuhi kebutuhannya tidak selalu bergantung pada hasil mengajar saja.

Kegiatan tersebut mendapat dukungan dari Baznas DKI Jakarta dihadiri ratusan guru. Beberapa guru yang belum menjadi anggota Pergunu yang mengikuti sarasehan ini, menyatakan keinginan mereka tergabung dalam Pergunu. 
 
 
Kontributor: Erik Alga Lesmana
Editor: Kendi Setiawan