Nasional

Peringati Harlah, PDNU Terus Maksimalkan Konsolidasi Dokter di Daerah

Sel, 21 Juli 2020 | 02:30 WIB

Peringati Harlah, PDNU Terus Maksimalkan Konsolidasi Dokter di Daerah

Ketua PDNU Dokter S Niam saat memimpin istighotsah dalam rangka Harlah ke-2 perhimpunan dokter NU. (Foto: Tangkapan layar)

Jakarta, NU Online
Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) merayakan Hari Lahir (Harlah) yang ke-2 tahun, Selasa (14/7) lalu. Untaian doa dan harapan datang dari para pengurus tidak terkecuali dari sang Ketua PDNU, dr Muhammad S Niam. 


Di usia yang masih belia ini, dokter Niam mengaku akan terus memaksimalkan konsolidasi antardokter NU dari pusat sampai daerah. Cabang-cabang yang belum terbentuk menjadi prioritas utama jajaran pengurus harian PDNU. 


“Di usianya yang ke-2, mudah-mudahan PDNU ke depan lebih baik. Konsolidasi dalam menghimpun para dokter NU untuk melengkapi kepengurusan akan terus kami lakukan,” kata dr Niam saat sambutan pada Istighotsah dalam rangka Harlah ke-2 PDNU yang digelar secara virtual, Sabtu (18/7). 


Ia menceritakan, awalnya PDNU hanya mencakup daerah Malang Raya tahun 2017. Namun, karena semakin masifnya jumlah dokter di lingkungan warga NU, akhirnya PDNU disepakati menjadi organisasi dokter NU yang mencakup seluruh wilayah Indonesia. 

  
“Perlu saya sampaikan, bahwa pada 2017 memang sudah ada nama PDNU. Akan tetapi, waktu itu berupa organisasi lokal di Malang Raya yang dikukuhkan Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj,” ujar Dokter Niam.


“Dengan berkembangnya waktu semakin masifnya anggota dokter NU, pada 14 Juli 2018 semua berkmpul di Unisma mengadakan silaturahim nasional mewujudkan sekaligus mengkristalkan PDNU,” sambungnya. 


Menurut S Niam, meski usianya masih muda, PDNU sudah banyak melakukan kerja-kerja organisasi yang mengarah pada pengabdian masyarakat di bidang kesehatan. Misalnya, telah banyak sosialisai terkait pola hidup sehat dan lain sebagainya. Belum lagi ikut serta di agenda-agenda lembaga dan banom NU. 


“Termasuk pada kegiatan harlah ini, ada rangkaian yang telah dilakukan. Sebelum istighotsah, kita melakukan diskusi daring terkait pandemi dalam pandangan Al-Qur’an,” kata dia.

 
Ia berharap, mudah-mudahan semua yang telah dilakukan terus mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik. Sehingga dokter NU kian memberikan dampak positif untuk masyarakat sekitar. 


Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Musthofa Asrori