Nasional HAUL GUS DUR

Perjuangan Gus Dur Diteladani Semua Kalangan

Sab, 29 Desember 2012 | 02:44 WIB

Kudus, NU Online
Pada masa hidupnya, sikap kontroversial guru bangsa KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memang mengundang rasa sinis beberapa kalangan. Namun sekarang, semuanya mengakui dan meneladani perjuangan Gus Dur. <>

Demikian yang dirasakan seniman lawak asal Kota Kudus Hidayat Marhaban dalam mengenang sosok presiden keempat Gus Dur.

Ditemui NU Online usai acara Haul Gus Dur di Kudus, Ahad (13/12) lalu, Marhaban sangat mengagumi sosok presiden keempat ini. Menurutnya, meski memiliki sikap Kontroversial tetapi Gus Dur sangat dihormati dan disegani.

“Kita sangat mengakui Gus Dur adalah tokoh yang tidak ada bandingannya. Banyak yang merasa gelo (menyesal) tidak sejalan dengan perjuangannya,” kata Marhaban.

Ia mengakui  dirinya selalu meneladani perjuangan Gus Dur terutama pluralisme. Dalam setiap kesempatan melawak, lanjut Marhaban, selalu mengedepankan nilai-nilai pluralism yang dikembangkan Gus Dur.

“Ajaran pluralism beliau tidak main-main,karena sangat berarti bagi bangsa ini. Saya sering meniru dengan manggung melawak di kegiatan-kegiatan agama non Islam,” tandas Marhaban.

Pelawak yang kondang lewat kelompok “Kretek Group” ini membenarkan pernyataan Gus Dur tentang islam tidak perlu dibela tetapi dihayati dan diamalkan. Menurut Marhaban, Islam sudah menjadi agama yang benar jadi tidak perlu dibela.

“Kalau dibela berarti Islam itu seakan memiliki kesalahan.Padahal telah menjadi agama yang benar dan rohmatal lil alamin," tambahnya.

Saat ditanya kapan mengenal cucu KH Hasyim Asy’ari ini, Marhaban  mengaku pada waktu Gus Dur menjadi ketua dewan kesenian Jakarta. (DKJ).

“Ketika saya di Jakarta , Saya pernah manggung satu paket dengan Gus dur yang masih sebagai ketua DKJ,” tuturnya.

Terkait pandangan Gus Dur terhadap kesenian, Marhaban menegaskan Gus dur memiliki prinsip kesenian adalah kedamaian. Barang siapa  yang melakukan aktifitas kesenian harus membawa kedamaian.

“Semangat kesenian dan kebudayaan belaiau sangat tinggi. Pokoknya tidak ada duanya tokoh sehebat Gus Dur,” kata Marhaban berapi-api.

Di akhir perbincangan, Marhaban berpesan generasi yang memiliki kebenaran  harus merapatkan barisan untuk merubah kesalahan yang terjadi dinegeri ini. 

“Pandangan dan perjuangan Gus Dur harus ditularkan pada generasi sekarang. Karena kita sangat krisis kepemimpinan seperti sosok Gus Dur,” pungkas Marhaban.



Redaktur     : A.Khoirul Anam
Kontributor : Qomarul Adib