Nasional ADVERTORIAL

Pertamina Siapkan 10,7 Miliar Dolar untuk Pertumbuhan di 2021

Sel, 13 April 2021 | 00:00 WIB

Pertamina Siapkan 10,7 Miliar Dolar untuk Pertumbuhan di 2021

Dengan Capex tersebut dipastikan rencana kerja operasional di 2021 pun dapat berjalan dengan baik, di antaranya untuk mencapai target produksi migas dari lapangan Pertamina di dalam maupun luar negeri. (Foto: Humas Pertamina)

Jakarta, NU Online

Sepanjang tahun 2020, PT Pertamina (Persero) telah melakukan berbagai upaya menghadapi tantangan dampak pandemi yang memengaruhi penurunan permintaan BBM, harga minyak dunia, serta nilai tukar rupiah.

 

Melalui implementasi transformasi, efisiensi, dan akuntabilitas secara konsisten, Pertamina berusaha adaptif sehingga dapat menjaga kelancaran operasional, termasuk menjalankan penugasan Pemerintah, serta mempertahankan kinerja  keuangan yang positif pada akhir tahun. 

 

"Banyak sekali yang sudah dijalankan dan akan terus dilanjutkan Pertamina untuk beradaptasi dengan kondisi terkini. Dengan fundamental yang baik, memasuki 2021 Pertamina langsung mengakselerasi kinerja operasional untuk mencapai target pertumbuhan tinggi, lebih dari 20 persen," ujar Senior Vice President Corporate Communications and Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto, Senin (12/4) di Jakarta.

 

Untuk mewujudkan target tersebut, Pertamina menetapkan anggaran belanja modal perusahaan (Capital Expenditure/Capex) mencapai USD 10,7 miliar pada tahun 2021. Angka ini bernilai dua kali lipat dari prognosa realisasi Capex tahun lalu yang senilai USD 4,7 miliar. 

 

Agus menjelaskan, dari total USD 10,7 miliar, 46 persen bagian tersebut akan didedikasikan untuk kegiatan hulu migas sebagai upaya memastikan peningkatan produksi serta cadangan migas  sehingga dapat berdampak pada penurunan impor minyak mentah nasional.

 

Sedangkan 36 persen lainnya akan dialokasikan untuk melanjutkan pengembangan kilang dan petrokimia. Sementara 18 persennya akan diserap untuk kegiatan bisnis lainnya, termasuk melanjutkan pengembangan energi baru dan terbarukan. 

 

"Anggaran tersebut menunjukkan optimisme Pertamina yang tinggi untuk tetap tumbuh dan bangkit di tengah pandemi Covid-19 dengan melanjutkan proyek atau pengembangan bisnis yang telah jalan sejak tahun sebelumnya dan pada saat bersamaan, menciptakan program inisiatif baru," ujar Agus.

 

Menurut Agus, dengan Capex tersebut dipastikan rencana kerja operasional di 2021 pun dapat berjalan dengan baik, di antaranya untuk mencapai target produksi migas dari lapangan Pertamina di dalam maupun luar negeri. Di samping itu, penambahan cadangan Migas pun ditargetkan mencapai 696 MMBOE atau hampir empat kali lipat dari target penambahan cadangan tahun lalu.  

 

Dalam rangka mencari cadangan migas potensial, tahun lalu Pertamina telah menyelesaikan marine survai seismik 2D lebih dari 31 ribu kilometer yang merupakan survai seismik terpanjang se-Asia Australia dalam 10 tahun terakhir. 

 

"Kami akan terus melanjutkan kegiatan survai seismik yang agresif untuk mendapatkan potensi tambahan cadangan migas baru sehingga nantinya meningkatkan rasio cadangan migas terhadap produksi (Reserve to Production Ratio)," ungkap Agus.

 

Dalam rangka pemenuhan energi nasional, Pertamina terus menggenjot kegiatan pengolahan, terutama produksi BBM yang lebih berkualitas dan lebih ramah lingkungan. Kilang langit biru yang telah beroperasi lebih dari satu tahun telah terbukti dapat meningkatkan produksi BBM jenis Pertamax sehingga menurunkan impor mencapai USD 700 juta per tahun.

 

Karenanya, Pertamina konsisten meneruskan pembangunan kilang melalui proyek RDMP dan GRR, serta pararel menyelesaikan pembangunan green refinery dan industri petrokimia di beberapa kilang.   

 

"Di sektor hilir, Pertamina menargetkan volume penjualan BBM naik 12 persen dari tahun lalu. Di samping fokus pada penugasan BBM 1 Harga di 76 titik daerah 3T, keberadaan Pertashop di 10.000 lokasi dan Outlet LPG di 66.691 desa/kelurahan juga akan dipastikan terealisasi di tahun ini. Semua dalam rangka memastikan energi tersalurkan sampai ke pelosok negeri," tegas Agus.

 

Sedangkan untuk distribusi gas ditargetkan mencapai 392 ribu BBTU dan transmisi gas sebesar 502 BSCF melalui pembangunan jaringan pipa gas, termasuk infrastruktur jargas 500 ribu sambungan rumah tangga. 

 

Untuk pengembangan clean energy menuju transisi energi masa depan, pada tahun 2021 Pertamina menargetkan produksi listrik sebesar 4,5 ribu GwH melalui pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg). Pertamina juga melanjutkan peran dalam ekosistem baterai Electric Vehicle serta pengembangan DME. 

 

"Meskipun tahun 2021 masih terdapat tantangan berat dari dampak pandemi, dengan Capex tersebut, selain memastikan proyek strategis nasional selesai tepat waktu. Pertamina juga dapat mendukung penggunaan TKDN, penyerapan tenaga kerja dan sektor lainnya yang pada akhirnya turut menggerakkan roda perekonomian di Indonesia," pungkas Agus.


Editor: Kendi Setiawan