Pesan Gus Yahya untuk Capres-Cawapres: Takutlah kepada Tuhan dan Sayangi Rakyat!
NU Online · Selasa, 31 Oktober 2023 | 13:30 WIB

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf saat menyampaikan pernyataan sikap dan seruan PBNU, Selasa (31/10/2023) terkait kekerasan dan ketidakadilan di Gaza Palestina hingga saat ini. (Foto: NU Online/Suwitno)
Aru Lego Triono
Penulis
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyampaikan pesan kepada tiga pasangan bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), beberapa waktu lalu.
Diketahui, tiga pasangan bacapres-bacawapres yang telah daftar ke KPU itu adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Kepada tiga pasangan itu, Gus Yahya berpesan agar dalam menjalani kontestasi pemilihan umum (pemilu) hingga 14 Februari 2024 mendatang, mereka dapat selalu ingat kepada Tuhan dan rakyat.
“Takutlah kepada Tuhan dan sayangi rakyat,” tegas Gus Yahya kepada NU Online, usai menggelar konferensi pers untuk menyerukan pernyataan sikap atas konflik Israel-Palestina, di Lobi Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, pada Selasa (31/10/2023) siang.
Pertemuan Bacapres dengan Presiden Jokowi
Gus Yahya juga memberikan komentar terkait pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan ketiga bakal capres yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto di Istana Negara, pada Senin kemarin.
Setelah melihat pertemuan itu, Gus Yahya meminta masyarakat untuk santai saja dalam menghadapi pemilu ini. Sebab para kandidat calon presiden itu pun menampilkan gestur yang santai saat bertemu Presiden Jokowi.
“Capresnya aja santai-santai begitu, masa kita mau ribut? Ya sudahlah, kita juga santai aja,” ucap Gus Yahya.
Sejak awal, Gus Yahya mengaku telah sering menyatakan bahwa pemilu hanya sebatas prosedur untuk pergantian kepemimpinan. Dengan begitu, ia meminta agar tak memaknai pemilu sebagai ajang untuk saling serang seperti di ring tinju.
“Pemilu ini cuma prosedur. Ini bukan ring tinju, bukan orang mau saling serang, mau saling menghabisi satu sama lain, tidak. Ini prosedur saja. Jadi rakyat tinggal lihat ini kira-kira yang paling sip mana, nanti tinggal dicoblos. Begitu saja sudah, nggak usah pake ribut-ribut,” kata Gus Yahya.
Ia juga mengapresiasi inisiatif Presiden Jokowi yang mengundang para bakal calon presiden itu untuk makan siang bersama di Istana Negara dengan suasana hangat dan santai. Menurut Gus Yahya, gestur Presiden Jokowi luar biasa.
“Saya kira bagus, itu gestur yang luar biasa. Saya mengapresiasi betul inisiatif dari Pak Presiden untuk melakukan itu. Ini untuk memperlihatkan kepada rakyat bahwa ini adalah mereka semua ini adalah elite-elite pemimpin dan seharusnya dengan begitu di antara mereka semua juga ada kesadaran bahwa apa pun yang terjadi mereka harus terus bekerja sama satu sama lain,” katanya.
Terpopuler
1
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
2
DPR Ketok Palu, BP Haji Kini Sah Jadi Kementerian
3
Penerapan Sumpah dan Bukti di Pengadilan Islam: Studi Qasamah dalam Kasus Pembunuhan
4
Wajib Selektif! Ini Tips Islam Memilih Calon Pasangan Hidup yang Tepat dan Berkah
5
DPR-Pemerintah Sepakati RUU Haji dan Umrah Dibawa ke Paripurna untuk Disahkan
6
Gus Faiz Sampaikan Cara Rayakan Bulan Lahir Nabi Muhammad
Terkini
Lihat Semua