Nasional

Pesan KH Marzuqi Mustamar Terkait Kepengurusan NU

Sen, 18 Mei 2015 | 14:01 WIB

Jombang, NU Online
Saat tampil sebagai narasumber terakhir pada seminar kepahlawanan nasional KH A Wahab Chasbullah, KH Marzuqi Mustamar memberikan rambu-rambu terkait kepengurusan NU.  Baginya, rentang sejarah panjang pendirian NU hendaknya dapat dijadikan pelajaran berarti bagi perjalanan NU di masa mendatang.
<>
"Pertama kali pendirian NU yang antara lain dipelopori KH A Wajhab Chasbullah adalah mewaspadai gerakan Wahabi," kata Wakil Rais PWNU Jatim ini, Ahad (17/5). Keberadaan Komite Hijaz yang dipimpin langsung Mbah Wahab untuk menghadap penguasa baru Saudi Arabia adalah fakta bahwa gerakan wahabi menjadi salah satu alasan berdirinya NU, lanjutnya.

Karena itu Kiai Marzuqi berharap bahwa siapa saja yang akan terlibat dalam kepengurusan NU, khususnya hasil Muktamar NU mendatang adalah mewaspadai dengan seksama kelompok Wahabi. "Pengurus NU ke depan, harus punya kepekaan akan bahaya Wahabi," tandas dosen di UIN Malik Ibrahim Malang ini.

Pesan kedua yang disampaikan mantan Ketua PCNU Kota Malang ini adalah agar diupayakan, para pengurus NU di semua tingkatan berasal dari kalangan pondok pesantren salaf dan nasab ulama salaf. "Karena para pendukung dan pejuang NU saat masa awal adalah para santri dan kiai dari pesantren salaf," terangnya. Bahkan tidak ada catatan dalam sejarah bahwa pendukung NU adalah dari kalangan pesantren modern, lanjutnya.

Sedangkan pesan ketiga adalah para pengurus NU masa depan adalah mereka yang tidak terlalu dekat dengan persoalan politik praktis. "Silakan kita memiliki banyak pilihan politik," katanya. Namun dengan jumlah jamaah yang demikian besar, maka membawa warga apalagi jam'iyah NU kepada politik praktis sangat berbahaya.

Apa yang telah dilakukan oleh KH A Wahab Chasbullah sangat tepat dan benar. "NU selama ini sudah benar," katanya. Demikian juga adalah pilihan yang tepat kalau kemudian yang dipilih adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI. "NU yang benar, pilihan bentuk negara yang tepat sehingga mampu mengayomi warga adalah warisan paling berharga dari kiprah Mbah Wahab," pungkasnya.

Pj Rais Aam PBNU KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) dan Ketua Lesbumi Sastro Ngatawi sedianya turut mengisi acara seminar kali ini, namun berhalangan hadir karena sedang ada acara pra-muktamar NU zona Sumatera. (Syaifullah/Mahbib)