Nasional

Pesan Menag di Idul Adha 1444 H: Tingkatkan Solidaritas Kemanusiaan dan Kedermawanan

Kam, 29 Juni 2023 | 14:30 WIB

Pesan Menag di Idul Adha 1444 H: Tingkatkan Solidaritas Kemanusiaan dan Kedermawanan

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: MCH)

Jakarta, NU Online
Pada momentum Idul Adha 1444 H tahun ini, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menekankan pentingnya solidaritas kemanusiaan dan kedermawanan. Hal ini sesuai dengan keteladanan yang telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim.


"Mari kita menjadikan Idul Adha ini untuk meningkatkan solidaritas kemanusiaan dan kedermawanan bangsa," kata Menag Yaqut dari Tanah Suci melalui keterangan pers yang diterima NU Online, Kamis (29/6/2023). 


"Nabi Ibrahim AS, bapak para nabi, merupakan sosok yang memiliki kemanusiaan dan kedermawanan yang luar biasa. Beliau memiliki kepekaan sosial yang sangat baik," imbuh Gus Men, sapaan karibnya.


Gus Men menyampaikan, Ibrahim AS memiliki kekayaan yang banyak, termasuk hewan ternak. Namun hal ini tidak membuat Ibrahim AS lalai. Bahkan, ia tak segan untuk membagi apa yang dimilikinya. 


Terlebih, bila yang meminta adalah tamu yang datang kepadanya. Itu merupakan sikap Ibrahim untuk memanusiakan orang lain. Ini pula yang kemudian membuat Ibrahim AS dikenal dengan julukan Abu Ad-Duyuf atau Bapak Para Tamu. 


"Semangat untuk memuliakan kemanusiaan dan kedermawanan Ibrahim ini yang perlu kita contoh dari Ibrahim AS pada momentum Idul Adha," ujarnya. 


Sementara khusus bagi jamaah haji yang sejak kemarin mulai melakukan lempar jumrah, Gus Men berpesan seluruh agar tetap menjaga kesehatan.


“Pertama, jamaah harus jaga stamina, jangan lakukan kegiatan yang tidak diperlukan,” ujarnya.


Selain itu, jamaah juga diminta tetap mengikuti arahan petugas dan pembimbing haji.


“Jangan ambil inisiatif-inisiatif sendiri. Ikuti saja. Karena di Mina ini puncak kebutuhan fisik, jamaah sangat membutuhkan kekuatan fisik. Saya harap jamaah tetap jaga stamina dan ikuti pembimbing ibadah,” imbaunya.


Khusus bagi jamaah lansia, Menag mengimbau agar tidak memaksakan diri melaksanakan lempar jumrah. Mereka dapat meminta bantuan untuk badal lempar jumrah kepada jamaah yang lebih kuat fisiknya atau petugas haji. 


"Perjalanan menuju jamarat ditempuh dengan jalan kaki dan ini sangat menguras energi. Terlebih saat ini cuaca di tanah suci sangat panas," ungkapnya. 


"Kami minta untuk jamaah haji lansia, cukup beristirahat di dalam tenda Mina, dan membadalkan lempar jumrahnya. InsyaAllah ibadah hajinya tetap sempurna," tandasnya. 


Editor: Muhammad Faizin