Nasional

Pesantren An-Nahdliyah Kuningan Dikelola Langsung oleh PBNU

Rab, 25 November 2020 | 03:45 WIB

Pesantren An-Nahdliyah Kuningan Dikelola Langsung oleh PBNU

Peresmian Pesantren An-Nahdliyah dan Masjid An-Nahdlah oleh PBNU. (Foto: dok. istimewa)

Jakarta, NU Online

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) baru saja meresmikan Masjid An-Nahdlah di Desa Padamulya, Kecamatan Maleber, Kuningan, Jawa Barat, pada Ahad (22/11) lalu dan dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan asrama santri Pesantren An-Nahdliyah.


Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan, pesantren An-Nahdliyah itu merupakan keinginan yang sudah lama dicita-citakan. Kelak, pesantren yang berdiri di atas tanah seluas 48.800 meter persegi itu akan diasuh langsung oleh Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani. 


Tanah tersebut, merupakan wakaf dari H Sahal Suhana untuk dikelola langsung oleh PBNU. Di dalam sertifikatnya tertulis untuk pembangunan pondok pesantren. “Maka di atas tanah ini mulai dibangun masjid dan asrama santri di bawah pengelolaan PBNU,” ungkap Kiai Said, dikutip dari NU Online Jabar, pada Selasa (24/11).


Pesantren An-Nahdliyah akan menjadi sejarah karena merupakan pesantren pertama milik PBNU. Pesantren ini, kelak akan memiliki ciri khas tersendiri yang tentu saja tidak sama dengan pesantren pada umumnya. 


Sementara itu, KH Manan Abdul Ghani yang juga sebagai Ketua Panitia Pembangunan menjelaskan, pada 2011 bangunan awal sudah ada tapi baru fondasi. Lalu pada September 2019, PBNU mengeluarkan Surat Keputusan (SK) untuk pengelolaan lahan tersebut. 


“Pada November 2019, dimulailah pembangunan kembali dengan dana dari PBNU sebesar 150 juta rupiah untuk pematangan lahan,” jelas Kiai Manan. 


Dijelaskan pula bahwa pembangunan masjid dan seluruh lingkungan pesantren telah menelan biaya Rp3.107.000.000. Sementara untuk bangunan masjid seluas 605 meter persegi menghabiskan biaya Rp2,25 miliar.


Selain itu, ada pula bangunan rumah pengasuh seluas 169 meter persegi sebesar Rp288 juta. Sedangkan biaya lainnya untuk jalan lingkungan pesantren sepanjang 735 meter persegi, dan pemasangan pagar. 


Sebagai tuan rumah, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kuningan KH Aam Amiruddin menyambut baik kehadiran Pesantren An-Nahdliyah itu. Katanya, pembangunan tersebut merupakan janji dari Kiai Said di Muktamar Jombang pada 2015 lalu.


“Semoga pesantren ini menjadi pusat pendidikan kader ulama di Kuningan,” harap Abah Aam, demikian ia akrab disapa.


Ia kemudian meminta agar dilakukan percepatan pembangunan Pesantren An-Nahdliyah. Menurutnya, PCNU Kuningan memiliki 32 Majelis Wakil Cabang NU di tingkat kecamatan dan 367 ranting di tingkat desa. 


“Kalau setiap ranting dan MWC mengirimkan satu orang per tahun maka akan tersedia 500 orang santri. Insyaallah pesantren ini tidak akan kekurangan santri,” katanya. 


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad