Daerah

Hidayatussalikin Bangka Belitung Kembangkan Mi Berbahan Sagu

Ahad, 22 November 2020 | 12:00 WIB

Hidayatussalikin Bangka Belitung Kembangkan Mi Berbahan Sagu

Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar (tengah) menunjukkan mi Nusantara Sagomie produksi Pesantren Hidayatussalikin Bangka Belitung, Ahad (22/11). (Foto: Istimewa)

Pangkalpinang, NU Online
Pengasuh Pesantren Hidayatussalikin Bangka Belitung KH Ahmad Ja'far Siddiq, mengatakan selain mempelajari ilmu agama, para santri Hidayatussalikin juga dididik untuk menjadi entrepreneur.

 

"Harapannya, ketika sudah lulus, para santri bisa hidup mandiri," kata KH Ahmad Ja'far Siddiq, Ahad (22/11).

 

​​​​Saat ini, ia menyebutkan ada beberapa produk yang sudah dihasilkan oleh santri Hidayatussalikin. Produk-produk tersebut dikerjakan bersama PWNU Kepulauan Bangka Belitung. Produk-produk itu adalah mie berbahan baku sagu bernama Nusantara Sagomie, air minum dalam kemasan HSQua, rokok herbal, dan kopi.

 

Menurut Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, kata KH Ja’far, sagu yang ia jadikan sebagai bahan baku Nusantara Sagomie merupakan sagu terbaik dibanding sagu di daerah-daerah lain.

 

"Alhamdulillah, sekarang kami fokus ke bidang ekonomi. Karena di Babel ini agak beda kulturnya. Ada yang kulturnya NU, ya marhabanan, ya manakiban, ya tahlilan tapi ndak mau menyebut sebagai jam’iyah," ujar kiai yang juga Ketua PWNU Bangka Belitung.

 

Melalui gerakan ekonomi keumatan, sambung KH Ja'far, pihaknya mulai merangkul warga tersebut. Oleh karena itu, ia akan menggarap 1500 UMKM di daerahnya.

 

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar yang mendengarkan penjelasan Kiai Ja'far saat kunjungan tersebut terlihat ikut mempromosikan Mie Sagu produk pesantren yang bergerak di bidang ekonomi ini.

 

Menteri yang di kalangan santri dipanggil Gus Halim itu mengapresiasi kemandirian yang sudah dilakukan Pondok Pesantren Hidayatussalikin dengan membuat beberapa produk usaha tersebut. Gerakan-gerakan ekonomi umat seperti itu harus dikembangkan dan diberdayakan.

 

Selain itu, dirinya juga mengaku siap untuk jadi marketing Nusantara Sagomie dalam rangka mendukung gerakan ekonomi umat ini.

 

"Sahabat santri dan juga sahabat desa, ini ada produk makanan sehat yang tidak boleh ditinggalkan demi kesehatan kita, namanya Nusantara Sagomie, bahan bakunya dari sagu rumbia," ungkapnya.

 

"Ini diproduksi oleh Ponpes Hidayatussalikin dan PWNU Bangka Belitung, kita harus sukseskan ini, dan saya akan siap jadi marketingnya," ujar Gus Halim.

 

Kontributor: M Rifki
Editor: Kendi Setiawan