Pesantren dan Dunia Kreatif: Ratusan Santri Lirboyo Berlatih Jurnalistik
NU Online · Jumat, 13 Juni 2025 | 20:37 WIB
Kediri, NU Online
Direktur NU Online dan Founder Alif.Id, Hamzah Sahal menyampaikan pentingnya mempelajari bahasa Indonesia di Workshop Jurnalistik yang diadakan di Aula Gedung An-Nawawi Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri.
Ia menceritakan bahwa Gus Dur dan KH. A Mustofa Bisri atau dikenal dengan sebutan Gus Mus bisa terkenal dan kiai-kiai Nahdlatul Ulama dakwahnya bisa efektif sebab sangat paham akan bahasa Indonesia.
“Gus Dur bisa mengetahui konteks kenegaraan dari Aceh sampai Papua tak lain lewat literatur berbahasa Indonesia,” ujarnya pada acara yang dilaksanakan 3 jalsah tersebut, yaitu jalsah pertama jam 14:00 sampai 17:30. Jalsah kedua dari pukul 20:00 sampai dengan 23:00 dan jalsah ketiga selepas shalat Jumat sampai 17:15.
Di hadapan sekitar 350 santri Lirboyo dari berbagai daerah, sesekali dia menjelaskan tentang mengarang tulisan berbahasa Indonesia merupakan kegiatan yang memiliki sanad.
“KH Mahfudz Shiddiq merupakan rawi a’la yang pertama menulis di majalah NU dengan Bahasa Indonesia,” terangnya.
Mantan Litbang NU Online itu mengisahkan bahwa di antara kawannya ada yang mempertanyakan alasan mengarang buku-buku bergenre humor.
“Berdakwah menggunakan bahasa Indonesia merupakan hikmah. Dan menulis humor yang diadopsi daru cerita israiliyyat dan cerita selepas zaman Nabi Muhammad juga merupakan suatu perkara yang bisa diambil esensi hikmahnya”.
Antusias Peserta
Di sesi pertanyaan, puluhan santri Lirboyo antusias bertanya tentang teknik, metode sampai cara cepat memahami jurnalistik khususnya untuk santri yang jauh akan teknologi dan media.
Salah satu santri menanyakan ihwal dia mengarang buku-buku humor dengan pertanyaan “Ketika bertemu dengan orang fanatik, tidak usah didebat cukup diberi humor saja sudah babak belur.
Apakah ucapan humor menunjukkan kecerdasan seseorang itu benar adanya?” Dia jawab dengan “Salah satu metode humor adalah pintar berbahasa. Darinya, seorang yang humornya tinggi kita dapat predikatkan sebagai orang yang cerdas”
Pesan untuk Santri
Di jalsah ketiga, dia menitipkan beberapa pesan kepada santri Lirboyo yang masih bergelut dengan dunia kitab kuning dan belum ada sarana untuk mengirimkan karyanya sebagai jalan dakwah.
Pertama, santri harus mensyukuri apa yang ada di depan kita. Dia menekankan kepada peserta workshop untuk selalu bersyukur atas apa yang sudah disediakan pondok pesantren berupa kitab, ustadz, majalah dinding dan sarana lainnya.
Kendati banyak alumni santri Lirboyo yang dengan sarana terbatas semasa mondoknya, kini tak sedikit menjadi penulis di NU Online dan berkiprah di masyarakat via tulisannya.
Kedua, punya imajinasi lebih. Dia menekankan kepada santri untuk menghayati lebih kepada pelajaran yang telah tersampaikan di pesantren hingga ketika keluar dari pesantren dan berkeinginan berdakwah di media tulis menulis, seorang santri tidak memulainya dari nol, melainkan sudah menapaki beberapa persen dari kegiatan tulis menulis.
Ketiga, memiliki ikhtiar yang baik. Tidak kalah penting dari pesan pertama dan kedua menurut dia, adalah memiliki ikhtiar, usaha dan upaya yang lebih banyak ketika berada di dalam pondok pesantren.
Di akhir perjumpaannya, dia menyampaikan kepada seluruh gus, pengurus dan santri Lirboyo karena sudah menerima dia menyampaikan workshop dalam dua hari. Dan dia berharap kepada seluruh santri yang hadir di acara itu supaya tetap memiliki semangat kuat untuk berdakwah di media sosial khususnya di website-website bawah naungan NU.
Kontributor: Ahmad Husnul Yakin
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua