Nasional

‘Pesantren Holiday’, Ikhtiar Melahirkan Kader NU di Bumi Papua

Sen, 16 Desember 2019 | 09:00 WIB

‘Pesantren Holiday’, Ikhtiar Melahirkan Kader NU di Bumi Papua

Pembukaan Pesantren Holiday dan Peringatan 1000 hari wafatnya KH Hasyim Muzadi di serambi dan halaman masjid Pesantren Darussalam Mimika Km14. (Foto: NU Online/Sugiarso)

Mimika, NU Online
Kualitas sumber daya manusia menjadi faktor pokok keberhasilan organisasi. Hal ini dirasakan betul ketika Nahdlatul Ulama di luar Jawa, khususnya Papua. Memiliki kader dengan kadar 24 karat bukan perkara mudah. Pengaruh dari media sosial atau Medsos dan lingkungan menjadi kendala pokok atas usaha kaderisasi.
 
Pesantren Holiday, adalah suatu inisiatif yang digagas bersama oleh Pondok Pesantren Ulumul Qur'an Hasyim Muzadi, SP3 dan Pondok Pesantren Darussalam Mimika Km14 dalam rangka kaderisasi dalam wadah Rabithah Ma’ahadil Islamiyah An-Nahdliyah (RMI NU). 
 
"Kita sesama pesantren NU bisa saling dukung. Apa yang di Km14 ada kelebihan bisa dipakai di sini, juga apa yang ada kelebihan di SP3 sini bisa dipakai di Km14, " terang Ustadz Sugiarso kepada media ini, Senin (16/12).
 
Ketua Pengurus Yayasan PP Darussalam Mimika Km14 ini kemudian bercerita telah melakukan pertemuan ke Pondok Pesantren Ulumul Qur'an Hasyim Muzadi dan diterima pengasuh, Ustadz Mursyid Adi Saputra. 
 
"Kita mulai membentuk RMI NU walaupun hanya dua pesantren ini untuk kekuatan dakwah NU. Kapan lagi kita mulai kalau bukan sekarang," ungkapnya.
 
Pada pertemuan santai di Pesantren Darussalam Mimika tersebut akhirnya tercetus sejumlah ide yang akan dilakukan bersama. 
 
Rombongan yang juga diikuti oleh H Fadlan dan Hj Asmawati, dua sesepuh NU dan Muslimat NU Mimika dan juga pengurus Pesantren Darussalam Mimika Km14 ini, disambut dengan sambel tumpang terong karya santri Pesantren Ulumul Qur'an Hasyim Muzadi dengan santai.
 
"Kami mengusulkan santri sini bisa berlibur di pondok Km14 sekaligus bisa mengisi kekosongan saat Ustadz Hasyim cuti. Kami setuju kita perlu saling menguatkan, saling berbagi untuk dakwah NU. Tugas pokok kita saat ini adalah mencetak kader sebanyak-banyaknya agar siap disebar ke pelosok Mimika bahkan Papua," kata santri almaghfurlah KH Hasyim Muzadi ini. 
 
Diskusi dan persiapan pun dimatangkan lebih intensif dilakukan pada pertemuan Rabu, 11 Desember di Pesantren Darussalam Mimika. 
 
“Rombongan kopi dari SP3 hadir dengan kekuatan 50 personel," terang Ustadz Mursyid dalam menggambarkan kegemaran keluarga besar Pesantren Ulumul Qur'an Hasyim Muzadi ngopi. 
 
Pertemuan ini memutuskan diselenggarakannya ‘Pesantren Holiday Santri NU Mimika Mengaji’ menjadi tema kegiatan perdana RMI NU Mimika. Kegiatan  dimulai Ahad hingga Selasa (15/12-7/1) yakni santri putri mengadakan kegiatan di SP3, sedangkan santri putra di Km14.
 
 
Pembukaan Pesantren Holiday
Ahad (15/12) malam bertempat di Pesantren Darussalam Mimika Km14 dilakukan pembukaan Pesantren Holiday dan Peringatan 1000 hari wafatnya KH Hasyim Muzadi dengan gelaran yang meriah di serambi dan halaman masjid Pesantren Darussalam Mimika Km14.
 
"Pesantren holiday ini adalah upaya kita mencetak generasi NU sejati, bukan NU abal-abal atau asrabi, NU rasa Wahabi," terang H Fadlan mewakili Pesantren Darussalam Mimika. 
 
Sementara tahlilan dipimpin Ustadz Hasyim dan doa sekaligus mengenang KH Hasyim Muzadi disampaikan Ustadz Mursyid, alumni Sekolah Tinggi Kuliyyatul Qur'an Al-Hikam Depok.
 
"Kita belajar dari KH Hasyim Muzadi dalam mendidik santrinya untuk menjadi solusi, bukan menjadi masalah. Untuk menjadi solusi, para santri harus diperkuat nilai spiritualitas, intelektualitas, perjuangan, pengabdian masyarakat dan dakwah yang rahmatan lil 'alamin,” katanya.
 
Dalam pandangannya, sejumlah kalangan justru sering terbolak balik. Sesuatu yang belum tentu benar diyakini kebenarannya, tetapi sesuatu yang sudah pasti benar diragukan kebenarannya. 
 
“Teori bumi datar atau bulat itu belum tentu benar tapi kita telan mentah, tapi pada qadar Allah yang pasti benar ini diragukan. Saya jadi miskin mungkin Allah tidak suka saya,” urai alumni Zaitunah University Tunisia program santri berprestasi Kemenag ini. 
 
Acara dilanjutkan dengan peresmian ruang kelas wakaf Bapak Mulyono  atas nama istrinya Dwi Mulyani berupa gedung bangunan kelas di Pesantren Darussalam Mimika Km14. 
 
"Pada hari ini Abad, 15 Desember saya menyerahkan wakaf gedung bangunan ruang kelas kepada pengurus pondok untuk bisa digunakan sebagai mana mestinya," jelasnya di hadapkan semua jamaah yang hadir. Pemukulan bas oleh Mulyono menjadi tanda peresmian ini.
 
Puncak acara berupa pembukaan pesantren holiday dilakukan bersama oleh Pengasuh Pesantren Darussalam Mimika, Pesantren Ulumul Qur'an Hasyim Muzadi dan sesepuh NU. Tampak hadir H Totok, Ustadz Fadlan, Hasan, Iswahab, Jumar dengan memukul rebana bersama.
 
Acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu ya Lal Wathan dipimpin oleh Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Mimika, Ustadz Sugiarso. 
 
"Dengan memohon ridha Allah, bismillahirrahmanirrahim, pesantren holiday dinyatakan dibuka," ucap semuanya dengan semangat dikuti semua hadirin dengan menyanyikan ya Lal Wathan.
 
Acara yang dihadiri jamaah Istighatsah SP2, Km14, Km10, Serui Mekar, Soponyono, Sam Ratulangi, SP3, TSM, dan area kota ini ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh Ustadz Hasyim kepada H Totok. Dari Ustadz Mursyid kepada Iswahab, dan H Fadlan kepada Jumar. Tiga tumpeng dibagi 2, dua buah untuk bapak dan satu buah untuk ibu.
 
 
 
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Aryudi AR