Nasional

Pesantren Lirboyo Sambut Ribuan Santri dengan Protokol Covid-19 yang Ketat

Ahad, 21 Juni 2020 | 03:44 WIB

Pesantren Lirboyo Sambut Ribuan Santri dengan Protokol Covid-19 yang Ketat

Pengurus Pesantren Lirboyo melakukan penyemprotan disinfektan terhadap santri yang baru datang.

Jakarta, NU Online

Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur sebagai salah satu Pesantren Tangguh menyambut kembali kedatangan sekitar 2.500 santri untuk pertama kalinya di masa Normal Baru pada Sabtu (20/6) dengan protokol Covid-19 yang ketat.


Mereka yang berasal dari Kediri, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Nganjuk, dan Jombang Jawa Timur itu diwajibkan melaksanakan isolasi mandiri di rumah masing-masing sebelum kembali ke pondok. Hal itu harus dibuktikan dengan surat keterangan dari pihak terkait.


Ketua Pesantren Tangguh KH M Abdul Muid Shohib menyampaikan bahwa kedatangan santri dikoordinasi oleh Himpunan Alumni Santri Lirboyo (HIMASAL) daerah, maupun wali santri. Mereka tidak diperbolehkan menggunakan angkutan umum.


Pondok Pesantren yang didirikan oleh KH Abdul Karim ini juga mencegah masuk santri-santri yang kurang sehat, memiliki penyakit akut, dalam proses penyembuhan, atau yang berasal dari yang grafik kasus penyebaran Covid-19 masih tinggi.


Selanjutnya, santri yang tiba di pesantren wajib menggunakan masker. "Semua santri diwajibkan memakai masker dan membawa hand sanitizer selama perjalanan hingga lokasi karantina," katanya.


Saat tiba di pesantren, kendaraan dan semua barang bawaan disemprot disinfektan. Mereka juga diharuskan cuci tangan, mematuhi jaga jarak fisik, dan mengikuti arahan dari panitia yang semuanya menggunakan APD. 


"Turun dari kendaraan santri harus cuci tangan, melewati bilik disinfektan, selalu mematuhi physical distancing, dan mengikuti pengarahan dari panitia," ujarnya.


Pengantar santri tidak diperkenankan masuk ke lokasi pesantren. Pelaksanaan penyambutan santri terkait protokol kesehatan selama kedatangan dan masa karantina santri dalam pengawasan tim dari Rumah Sakit Bhayangkara, Gugus Tugas Covid PCNU Kota Kediri, Tim Rumah Sakit Lirboyo, dan seksi kesehatan pondok Lirboyo.


Proses kedatangan santri didampingi oleh Polres Kediri Kota dan Kodim 0809/Kediri.


Karantina

Santri yang tiba di pesantren akan mengikuti karantina selama 14 hari di Gedung An-Nahdloh dan Gedung Rusunawa, di luar komplek asrama santri, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Hal itu dilakukan sebelum mereka diperkenankan mengikuti pembelajaran.


"Selama masa karantina akan diisi dengan kegiatan yang telah diatur oleh panitia," kata Kiai Abdul Muid.


Selama karantina, para santri akan dilakukan pengecekan kesehatan dan pemberian suplemen setiap hari. 


Kiai Abdul Muid mengatakan bahwa kedatangan santri dari daerah lain akan menyusul setelah panitia melakukan evaluasi. 


Pewarta: Syakir NF

Editor: Alhafiz Kurniawan