Nasional

Petani: Kalau BBM Naik tapi Hasil Panen Nggak Naik, Kita Nggak Dapat Apa-apa

Sel, 30 Agustus 2022 | 22:00 WIB

Petani: Kalau BBM Naik tapi Hasil Panen Nggak Naik, Kita Nggak Dapat Apa-apa

Petani padi mengeluhkan kenaikan BBM jenis solar dan pertalite yang rencananya akan berlaku pada 1 September 2022.

Nganjuk, NU Online

Petani padi di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur mengeluhkan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar dan pertalite yang rencananya akan berlaku pada 1 September 2022.


Pasalnya, hal itu berdampak pada hasil panen yang turun drastis tak sebanding dengan modal awal yang dikeluarkan para petani padi.


"Jika sekarang harga BBM dinaikkan terus waktu panen harga padi tidak naik. Ya kalau dikalkulasikan petani nggak dapat apa-apa," ujar petani padi asal Nganjuk Jawa Timur, Nasihin kepada NU Online, Selasa (30/8/2022).


Dampak lain menurut Nasihin, stok hingga pasokan beras akan menyusut drastis jika pertalite dan solar dinaikkan. 


"Iya jelas, pasokan beras itu sangat sensitif terhadap pergerakan harga BBM seperti pertalite dan solar," ungkap Nasihin.


Nasihin mengatakan mayoritas petani di Nganjuk masih menggunakan disel untuk pengairan padi. Sementara jenis BBM yang digunakan solar dan pertalite.


"Di masa pertumbuhan hampir tiap hari menggunakan disel. Apalagi musim kemarau seperti ini perkiraan 5-6 liter perhari habis, " terangnya. 


Ia berharap dalam mengambil kebijakan pemerintah mesti memperhatikan nasib para petani yang kini tengah menghadapi sulitnya perizinan pembelian bahan bakar dan harga pupuk.


"Para petani sudah sangat merasa susah dengan masalah pupuk subsidi masa ini mau ditambah lagi sama masalah BB. Akhirnya petani juga yang jadi korban," keluhnya.


"Kalau memang harga BBM jadi dinaikan ya paling tidak dipermudah lagi untuk para petani mendapatkan BBM apalagi jenis solar. Karena yang kami rasakan selain harganya yang tinggi bagi para petani juga agak kesulitan untuk mendapatkan BBM jenis solar," pungkas dia.


Kontributor: Suci Amaliyah

Editor: Fathoni Ahmad