Nasional HAUL GUS DUR

PMII Adakan Lomba Esai Gus Dur dan Hak Minoritas

Kam, 19 Desember 2013 | 20:00 WIB

Semarang, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Abdurrahman Wahid Komisariat Walisongo mengadakan lomba esai ber<>tema “Gus Dur dan Pembelaan atas Hak Kaum Minoritas”.

Menurut panitia, Fahmi Ash Shidiqi, lomba yang digelar dalam rangka peringatan empat tahun wafat KH Abdurrahman Wahid tersebut diperuntukkan kalangan mahasiswa dan umum (pascasarjana, dosen, akademisi, dan swasta) se-Kota Semarang dan sekitarnya.

“Nantinya akan dipilih tiga terbaik yang akan me-presentasikan hasil karyanya di depan panelis pada Hari Sabtu pagi 4 Januari 2014,” katanya melalui pers rilis yang dikirim Kamis (19/12).

Presentasi tersebut, kata Fahmi, akan digelar di Auditorium I IAIN Walisongo. Sebagai panelis yaitu Dr. Tedi Kholiludin, M.Si., alumni IAIN Walisongo dan UKSW Salatiga  yang sekarang juga menjabat sebagai direktur eLSA Semarang.

Kemudian, lanjut Fahmi, M. Amin Suroso, M.Pd.I. (Koordinator JAM PMII Abdurrahman Wahid) dan M. Andi Hachim (PU LPM Edukasi Semarang periode 2012-2013).

“Dari 20 karya terbaik yang terseleksi, nanti akan dibukukan menjadi sebuah antologi atau bunga rampai,” tambahnya.

Lomba esai merupakan salah satu rangkaian dalam Haul Gus Dur dengan tema besar “Gus Dur Sang Teladan; Pembela Bangsa Penegak Agama”. Kegiatan tersebut diawali dengan “Doa Kebangsaan dan Silaturrahim Sahabat PMII”, akan dilaksanakan pada Senin, 30 Desember 2013 di Auditorium I IAIN Walisongo Semarang.

Kemudian bedah film  Sang Kiai pada Senin, 30 Desember 2013 bertempat di Auditorium I IAIN Walisongo mulai pukul 19.00 WIB.

Rangkaian kegiatan akan diakhiri dengan Dialog Kebangsaan. Rencananya akan dilaksanakan Sabtu siang, (4/1). Kegiatan tersebut bertema “Gus Dur dalam Perspektif Masyarakat Papua”.

Didaulat sebagai narasumbernya  yaitu Ketua Keluarga Papua di Semarang dan Dr. H. Hamdani Mu’in, M.Ag., senior PMII Walisongo yang juga sekarang menjabat sebagai Sekretaris Jatman dan Ketua MATAN Nasional. (Abdullah Alawi)