Nasional

PP Muslimat NU Bertekad Lestarikan Manuskrip Ulama Nusantara

Rab, 30 Maret 2022 | 11:30 WIB

PP Muslimat NU Bertekad Lestarikan Manuskrip Ulama Nusantara

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Prof Hj Sri Mulyati. (Foto: Tangkapan layar)

Jakarta, NU Online 
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Prof Hj Sri Mulyati mengungkapkan pentingnya melestarikan dan merawat manuskrip ulama Nusantara sebagai bukti peradaban Islam. Hal ini disampaikan Mulyati dalam acara tasyakuran harlah ke-76 Muslimat NU di Jakarta, Selasa (29/3/2022).


Dikatakan, beberapa waktu lalu Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menyambut baik kegiatan yang dilakukan para pegiat turots manuskrip ulama Nusantara. Karenanya, ia berharap Muslimat NU bisa ambil peran dalam kegiatan tersebut.  


“Ketua umum sangat senang dengan kegiatan pegiat turots manuskrip ulama nusantara bahkan waktu Muktamar ke-34 NU di Lampung sudah ada pagelarannya. Jadi, kita berusaha ingin ikut mengejar ketertinggalan itu. Dan, semoga kita bisa melaksanakannya,” ujar Mulyati. 


Guru Besar Ilmu Tasawuf Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta itu menyontohkan sejarah penulisan manuskrip zaman Dinasti Abbasiyah. Menurutnya, pada zaman Dinasti Abbasiyah sudah ada terjemahan buku filsafat dari bahasa Yunani ke bahasa Arab yang kemudian pada abad ke-18 dan 19 buku tersebut diterjemahkan ulang ke dalam bahasa Eropa.


“Mereka mengubahnya dalam bahasa Eropa dan ini terus berkembang. Sementara di Timur terjemahan seperti itu berhenti, riset juga berhenti, penyebabnya karena perpecahan dan lain-lain sehingga tidak ada lagi peninggalan dari kerajaan Islam di Timur,” ungkapnya.


Berangkat dari kegelisahan itu Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, kata dia, berharap kegiatan manuskrip yang diselenggarakan oleh para pegiat turots bisa diteruskan Muslimat NU dan berlanjut ke generasi berikutnya.


“Semoga dengan adanya kegiatan turots atau manuskrip ulama-ulama kita, teman-teman yang sekolah di Timur atau di Barat nantinya dapat membuat tesis dan disertasi tentang karya ulama nusanntara. Supaya orang tahu dan paham peninggalan ulama nusantara kita,” imbuhnya. 


Karenanya, ia berharap di Harlah ke-76, Muslimat NU dapat melestarikan peninggalan dan perjuangan para ulama nusantara. “Semoga dalam Harlah ke-76 Muslimat NU ini peradaban Islam di Indonesia dapat kita lestarikan dan perjuangkan agar semua disiplin ilmu Islam ada manuskripnya,” pungkasnya.  


Kegiatan tasyakuran Harlah ke-76 Muslimat NU dengan tema 'Khidmah Muslimat NU untuk Indonesia Berdaulat dan Sejahtera' ini digelar hybrid. Dan diikuti oleh semua pengurus PP Muslimat NU secara offline di Jakarta dan pengurus Muslimat NU se-Indonesia dan luar negeri secara online melalui akun Youtube Muslimat NU Official.  


Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Syamsul ArifinÂ