Nasional

Pramuka Jadi Pengembangan Kaderisasi NU di Lingkungan Pendidikan

Jum, 30 Agustus 2019 | 09:30 WIB

Pramuka Jadi Pengembangan Kaderisasi NU di Lingkungan Pendidikan

Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj, Ketua Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Maarif NU KH Zainal Arifin Junaidi, dan dan sejumlah narasumber dalam Mukernas Satuan Komunitas Pramuka Lembaga Ma’arif PBNU di Jakarta, Jumat-Ahad (30/8-1/9). (foto: Abdul Rahman Ahdori/NU Online)

Jakarta, NU Online

Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Lembaga Ma’arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Rivoli Hotel Jakarta Pusat, Jumat-Ahad (30/8-1/9). Pembukaan kegiatan Rakernas dihadiri sejumlah tokoh antara lain Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj, Ketua Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Maarif NU KH Zainal Arifin Junaidi, dan ratusan Ketua Wilayah dan Cabang Sako Pramuka Maarif NU dari berbagai daerah di Indonesia.

 

Kegiatan bertajuk Pramuka Moderat menuju Generasi Emas 2026 tersebut digelar seiring dengan usia Nahdlatul Ulama yang akan mencapai satu abad pada tahun 2026. Rangkaian kegiatan selanjutnya juga akan dihadiri Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifudin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhajir Efendy, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

 

Ketua Satuan Komunitas Pramuka Nasional, Muchsin Ibnu Djuhan mengatakan, gerakan Pramuka menjadi pengembangan kader NU di lingkungan lembaga pendidikan. Menurutnya, sebagai organisasi yang setiap hari mengurusi persoalan pendidikan, kadersasi NU tidak bisa hanya mengandalkan Badan Otonom (Banom) yang ada. Untuk itu Pramuka menjadi lembaga yang pas untuk mengembangkan kaderisasi jamiyah NU.

 

“Ada keinginan dari wilayah dan cabang, Pramuka ini dijadikan jaringan pengembangan kader NU. Selama ini kaderisasi dengan IPNU atau IPPNU yang menggunakan seragam hijau, sekarang melalui pramuka kita akan bangun pengembangan jaringan dengan warna coklat,” katanya disambut riuh ratusan peserta.

 

Menurut Muchsin, kegiatan pramuka tidak seperti kegiatan beberapa lembaga yang membutuhkan dana besar. Kegiatan pramuka tetap berjalan meski tidak memiliki dana yang banyak. Karena pramuka sejak awal telah mengusung visi sederana, hemat dan bersahaja.

 

“Lapar-lapar dikit tapi acaranya jalan,” ucapnya.

 

Ia menjelaskan, kedepan akan banyak pelatihan yang akan dilakukan Sako Pramuka Maarif NU di cabang-cabang di seluruh Indonesia. Tujuannya agar pramuka NU perkembangannya pesat dari pusat sampai ranting.

 

“Tentu pendanaan dan lain-lain akan dibahas di Rakernas ini. Intinya pada Rakernas ini akan menyinggung bagaimana strategi pengembangan komunitas Pramuka supaya lebih cepat dan secara nyata menyongsong masa depan,” katanya.

 

Kontributor: Abdul Rahman Ahdor

Editor: Aryudi AR