Nasional

Presiden Jokowi Ajak Ansor Kolaborasi Atasi Pandemi Covid-19

Jum, 18 September 2020 | 13:37 WIB

Presiden Jokowi Ajak Ansor Kolaborasi Atasi Pandemi Covid-19

Presiden Jokowi saat membuka Konferensi Besar (Konbes) ke-23 Gerakan Pemuda (GP) Ansor di Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat (18/9).

Jakarta, NU Online
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui wabah Covid-19 telah menjadi ketakutan global secara luar biasa karena berdampak pada kesehatan serta pertumbuhan ekonomi. Akibat yang ditimbulkan di antaranya adalah banyaknya masyarakat kehilangan pekerjaan.


Di tengah kondisi tersebut, Jokowi mengajak seluruh kader Ansor untuk bahu-membahu bersama pemerintah mengatasi pandemi. Untuk menangani Covid-19 yang belum sepenuhnya berhasil terkendali itu, menurut Jokowi, seluruh pihak harus satu frekuensi dan satu semangat dengan ikhtiar lahir-batin.


"Karena itu, saya mengajak seluruh anggota Ansor di mana pun berada, baik secara individual maupun kolektif, untuk turun tangan bersama pemerintah dengan elemen bangsa lainnya, untuk membantu meringankan beban saudara-saudara kita," kata Jokowi pada Pembukaan Konferensi Besar (Konbes) ke-23 Gerakan Pemuda (GP) Ansor di Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat (18/9).


Jokowi mengatakan, pandemi Covid-19 telah membuat banyak sisi kehidupan terganggu. Termasuk Konbes Ansor yang awalnya diagendakan Maret akhirnya tertunda. Namun di sisi lain, pandemi juga membuat transformasi teknologi menjadi lebih cepat.


“Untuk itu kita harus ambil hikmah dari setiap kejadian, termasuk pandemi ini, yakni antara lain untuk mandiri, berdiri di atas kaki sendiri,” kata presiden kelahiran Solo, Jawa Tengah ini.


Atas dasar itu, ia berharap kepada semua masyarakat untuk terus optimis menghadapi tantangan ke depan. Jika masih ada kekurangan-kekurangan, kata Jokowi, patut untuk terus diperbaiki dan diperkuat.


“Semoga Allah angkat wabah ini agar Indonesia menjadi bangsa yang baldatun thayyibatun warabbun ghafur,” ujarnya.


Tak hanya itu, Jokowi juga mengajak seluruh kader Ansor untuk bangga dan mencintai produk anak negeri. Caranya antara lain dengan membeli dan mempromosikan produk nelayan lokal, petani lokal dan produk usaha kecil, menengah dan mikro.


“Kita yakin dengan gerakan bersama ini, kita tak hanya membantu kehidupan petani, UMKM dan lainnya, tapi juga kita bisa bangkitkan kembali ekonomi menuju ke arah normal kembali," pungkasnya.


Konbes yang bertema 'Ansor Satu Barisan: Menuju Kemandirian Organisasi' ini diikuti sekitar 150 peserta yang terdiri dari unsur Pimpinan Pusat dan utusan dari 34 Pimpinan Wilayah GP Ansor seluruh Indonesia. Fokus utama Konbes ini adalah untuk menetapkan kebijakan organisasi agar GP Ansor dapat berkhidmat dan beradaptasi dengan perkembangan baru di era digital.


Pada Konbes yang akan dilaksanakan selama tiga hari, Jumat-Ahad (18-20/9), ini juga akan membahas berbagai hal. Pembahasan tersebut dibagi ke dalam lima komisi.


Komisi A akan membahas pembentukan kepengurusan organisasi dan pergantian pengurus antar waktu. Komisi B akan membahas pengucapan janji pengurus, pemilihan ketua umum dan pengurus.


Sementara Komisi C akan membahas tentang Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor, dan LBH GP Ansor. Komisi D akan membahas soal kaderisasi dan penyusunan laporan yang turunannya adalah soal pembahasan tata penyusunan persuratan dan laporan, dan sistem kaderisasi.


Terakhir, pembahasan di Komisi E adalah soal akreditasi, pimpinan organisasi, dan rekomendasi-rekomendasi.

 

Hadir dalam acara pembukaan, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw, Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Royke Lumowa, dan Bupati Minahasa Royke Oktavian Roring. Acara pembukaan Konbes Ansor ini ditutup dengan doa oleh Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Muhammad Faizin