Nasional

Presiden Jokowi Ajak Negara G20 Perkuat Arsitektur Kesehatan Global

Sel, 15 November 2022 | 17:15 WIB

Presiden Jokowi Ajak Negara G20 Perkuat Arsitektur Kesehatan Global

Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato pembukaan KTT G20 di Bali pada Selasa (15/11/2022). (Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, NU Online 
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Indonesia mengajak negara-negara G20 untuk menguatkan kerja sama di bidang kesehatan, utamanya terkait penguatan arsitektur kesehatan global.

 

“Arsitektur kesehatan global harus lebih diperkuat,” ungkap Jokowi dalam pidatonya saat membuka working session II Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty atau KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022).

 

Jokowi menilai bahwa dunia tidak boleh lengah kendati kian pulih dari pandemi Covid-19. Ini karena, darurat kesehatan berikutnya dapat muncul kapan saja dan tak terduga.

 

“Kali ini dunia harus lebih siap. Kesiapsiagaan kita akan menyelamatkan nyawa dan perekonomian kita,” ujarnya.

 

“G20 harus mengambil langkah-langkah nyata dan segera,” imbuhnya.

 

Untuk mencapai penguatan arsitektur kesehatan itu, Jokowi menyebut bahwa dunia memerlukan peran optimal Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO).

 

“Kita perlu WHO yang lebih kuat dan bertaring,” kata dia.

 

Selain itu, ia juga menyoroti nilai solidaritas dan keadilan yang dianggap sebagai ruh arsitektur kesehatan global.

 

“G20 telah berhasil membentuk pandemic fund, ini harus diikuti dengan penambahan kontribusi pendanaan agar berfungsi secara optimal,” tuturnya.

 

Indonesia sumbang Rp774 miliar untuk penanganan pandemi
Jokowi juga menyebut bahwa Indonesia sendiri telah memberikan kontribusi sebesar 50 juta Dolar Amerika atau setara 774,5 miliar rupiah ke Pandemic Fund terkait penanganan pandemi global.

 

“G20 juga harus ikut mengawal proses pembentukan traktat pandemi. Ini penting untuk memperkuat kesiapsiagaan di tingkat nasional, kawasan, dan global,” tutur Jokowi.

 

Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa komitmen dana pandemi yang digelontorkan Indonesia jauh lebih besar dibanding negara-negara lain terhadap Pandemic Fund.

 

“Komitmen Indonesia US$ 50 juta itu jauh lebih tinggi dibanding rata-rata negara lain. Jadi ini dilihat sebagai komitmen yang sangat dihormati dari Indonesia, karena pada saat yang sama kita juga memegang Presidensi G20," kata Sri Mulyani dalam sesi konferensi pers seusai The 2nd Joint Finance and Health Minister Meeting (JFHMM), seperti dilansir CNN.

 

Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi