Nasional

Presiden Jokowi Sebut 2023 Bakal Suram Jika Krisis Pupuk Tak Diatasi

Sel, 15 November 2022 | 13:30 WIB

Presiden Jokowi Sebut 2023 Bakal Suram Jika Krisis Pupuk Tak Diatasi

Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato pembukaan KTT G20 di Bali pada Selasa (15/11/2022). (Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, NU Online
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyebut tahun 2023 dunia bakal suram jika masalah ketersediaan pupuk tidak segera diatasi. Ia mengingatkan para pemimpin negara KTT G20 untuk tidak menyepelekan persoalan satu ini.

 

“Masalah pupuk jangan disepelekan. Jika kita tidak segera mengambil langkah agar ketersediaan pupuk mencukupi dengan harga terjangkau, maka 2023 akan menjadi tahun yang lebih suram, ” kata Jokowi saat membuka KTT G20 di Bali, Selasa (15/11/2022).

 

Jokowi mengatakan, kelangkaan pupuk dapat mengakibatkan gagal panen di berbagai belahan dunia. Selain itu, tingginya harga pangan saat ini dapat semakin buruk menjadi krisis tidak adanya pasokan pangan.

 

“Empat puluh delapan negara berkembang dengan tingkat kerawanan pangan tertinggi akan hadapi kondisi yang sangat serius. Selain itu, kita juga melihat tatanan dunia dan hukum internasional juga sedang diuji,” ungkap Jokowi.

 

Ia juga menyebut tatanan dunia dan hukum internasional saat ini yang sedang diuji. Dunia, kata dia, sedang menghadapi tantangan luar biasa. Hal ini tampak dari krisis-krisis terkini, seperti pandemi covid-19 yang belum selesai, rivalitas terus menanjak, dan perang.

 

“Dampak berbagai krisis tersebut adalah ketahanan pangan, energi dan keuangan sangat dirasakan dunia, terutama negara bekembang,” jelas dia.

 

Sebagai pemegang presidensi G20, Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjembatani perbedaan yang sangat dalam dan sangat lebar antarnegara.

 

“Namun, keberhasilan hanya akan dapat tercapai jika kita semua, tanpa terkecuali, berkomitmen, bekerja keras, menyisihkan perbedaan-perbedaan untuk menghasilkan sesuatu yang konkret, sesuatu yang bermanfaat bagi dunia,” pungkasnya.

 

Seperti diketahui, G20 merupakan forum kerjasama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (UE) yang memiliki kelas pendapatan menengah hingga tinggi, negara berkembang hingga negara maju.

 

Presidensi G20 tahun 2022 merupakan pertama bagi Indonesia setelah bergabung menjadi anggota G20 sejak forum internasional tersebut dibentuk pada 1999.

 

Sebelum KTT G20 pada tanggal 15 November 2022, rangkaian pertemuan lain telah digelar di beberapa kota di Indonesia selama tahun 2022 seperti Jakarta, Bogor, Semarang, Solo, Batam-Bintan, Yogyakarta, Bandung, Sorong, Lombok, Surabaya, Labuan Bajo, Danau Toba, Manado, Malang, dan lain-lainnya.

 

Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi