Nasional

Prof Amany Lubis Ungkap Pentingnya Mendidik Anak sebagai Penerus Bangsa

Sen, 2 Agustus 2021 | 14:30 WIB

Prof Amany Lubis Ungkap Pentingnya Mendidik Anak sebagai Penerus Bangsa

Prof Amany Lubis. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Ketua MUI Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga (PRK), Prof Amany Lubis menyatakan bahwa secara nasional, anak-anak merupakan tanggung jawab bersama. Artinya, tidak hanya dibebankan kepada sekolah, madrasah, pesantren, ataupun orang tua saja.


Prof Amany mengatakan hal tersebut pada galawicara bertajuk Anak Indonesia Shaleh, Sehat, Kreatif, dan Peduli Sesama yang digelar MUI secara daring, Senin (2/8). Ia memandang pentingnya kesadaran bersama mengenai kewajiban mendidik anak-anak dalam rangka mencetak generasi penerus bangsa.


“Kewajiban kita adalah menjaganya, menjaga kesehatan, kebahagiaan, dan juga kreativitasnya. Sebagaimana kita ketahui bersama di dalam Al-Qur’an, Allah SWT juga menjelaskan bahwa harta dan anak-anak adalah perhiasan dunia, ini artinya bahwa mereka harus betul-betul kita jaga,” ujarnya.


Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga mendorong Indonesia menjadi bangsa yang ramah anak dengan memenuhi hak anak di dalam setiap segi kehidupan. Karena anak-anak layaknya jantung hati yang berlarian di muka bumi, sehingga penting untuk dijaga, sebagaimana menjaga jantung hati kita sendiri.


“Jadi kita menjaga anak-anak adalah menjaga jantung hati kita, menjaga anak, melindungi, memberikan kebutuhan yang baik, memberikan perhatian dari segi pendidikan, kesehatan, dan spiritual, ini juga yang sangat kita dorong,” tutur alumnus Universitas Al-Azhar Kairo Mesir itu.


Lebih lanjut, ia menyebut bahwa keluarga sebagai pendidikan pertama juga memegang kendali penting dalam tubuh kembang anak. Oleh karenanya, keluarga diharapkan mampu menjaga keutuhan dan semangat kekeluargaan terutama di masa pandemi Covid-19 yang juga menjadi problem besar dalam mempertahankan keutuhan keluarga.


“Mari bersama kita menjaga anak-anak Indonesia, menjaga ketahanan keluarga Indonesia, sehingga bangsa menjadi kuat, anak-anak juga sehat, termasuk juga harus menjaganya dari pandemi. Insya Allah,” ucap perempuan kelahiran Kairo, 22 Desember 1963 itu. 


Secara khusus, dia menyampaikan, bahwa acara ini diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian MUI terhadap proses tumbuh kembang anak. Oleh sebab itu, ia meminta seluruh masyarakat ikut berperan serta menaruh perhatian lebih kepada anak-anak demi membentuk bangsa Indonesia semakin kuat.


“Kami bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), dan Transmigrasi, beserta banyak tokoh, bahkan pendongeng, dengan penuh optimis memperjuangkan kebahagiaan anak-anak,” imbuh Prof Amany. 


Kontributor: Syifa Arrahmah
Editor: Musthofa Asrori