Nasional

Quraish Shihab Ungkap Pendapat Lama yang Tak Cocok untuk Masa Kini

Rab, 15 Februari 2023 | 07:00 WIB

Quraish Shihab Ungkap Pendapat Lama yang Tak Cocok untuk Masa Kini

Prof Quraish Shihab. (Foto: Tangkapan layar YouTube Quraish Shihab)

Jakarta, NU Online
Cendekiawan Muslim Indonesia Prof HM Quraish Shihab mengungkapkan bahwa saat ini sering terjadi seseorang yang memegang pendapat lama. Akan tetapi, justru tidak cocok untuk masa kini.


“Salah satu hal yang digarisbawahi oleh para ulama kita atau sebagian ulama kita adalah kita seringkali terlalu terikat dengan pendapat lama yang justru baik pada masanya, tapi tidak baik lagi pada masa kita sekarang,” tutur Prof Quraish dalam YouTube Quraish Shihab beberapa waktu lalu.


Menurut Prof Quraish, di dalam kitab al-Baidhawi dapat ditemukan riwayat sabda Rasulullah yang artinya antara musyrik dan muslim itu tidak bisa berada dalam satu wilayah yang begitu dekat. Bahan bakar untuk memasak tidak boleh dilihat oleh yang lain.


Oleh karena itu, antara muslim dan musyrik tidak boleh bertetangga. Jika membaca pendapat Ibnu Taimiyah yang begitu keras, maka hal itu wajar. Karena dia berada dalam situasi perang, jadi semua itu berpengaruh.


“Yang ingin saya garis bawahi pendapat-pendapatnya itu benar pada masanya. Namun, sudah harus berubah pada masa sekarang. Ini tantangan kita, sekarang ini lebih-lebih lagi sekian banyak pendapat yang sudah populer tetapi salah karena dikemukakan oleh orang-orang yang tidak memenuhi syarat untuk menafsirkan Al-Qur’an,” terangnya.


Pengarang Tafsir Al-Misbah itu mengungkapkan bahwa Tafsir sangat berbeda dengan Al-Qur’an. Perbedaan utamanya Al-Qur’an itu wahyu ilahi yang sudah pasti kebenarannya. Sedangkan tafsir itu produk manusia, bisa benar dan bisa juga salah.


Tafsir ini diartikan sebagai penjelasan tentang maksud Allah dalam firman-Nya sesuai dengan kemampuan manusia. Kita tidak bisa menjelaskan secara tuntas apa yang dimaksudkan oleh ayat-ayat yang ditafsirkan. Hal ini dikarenakan kemampuan manusia untuk memahaminya terbatas.


“Boleh jadi keterbatasannya karena memang dia tidak cerdas. Boleh jadi keterbatasannya karena keahliannya dalam bidang ilmu tertentu. Padahal ayat itu misalnya ditafsirkan oleh orang lain dengan makna yang lain sesuai keahliannya,” ujar Prof Quraish.


Doktor jebolan Universitas Al-Azhar Mesir ini juga menggarisbawahi bahwa apa yang dikemukakan para ulama terdahulu wajib dihormati. Karena mereka telah berjasa menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an untuk masyarakat.


Tetapi, penghormatan yang diberikan itu tidak menjadikan harus menerima seluruh pendapatnya. Apalagi sebagian pendapat itu sudah salah menurut perkembangan ilmu kita saat ini.


“Itu hal yang bagus, itu tugas mereka untuk menjelaskan Al-Qur’an untuk masyarakatnya. Untuk kita? Tidak. Kita punya pendapat lain. Karena itu, kata Abbas Al-Aqqad, seandainya sahabat-sahabat Nabi itu hidup di zaman sekarang pasti pendapatnya yang lama dia ubah, karena perkembangan ilmu dan zaman,” pungkasnya.


Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori