Nasional

Raih Peluang Besar, PP Fatayat NU 'Ngaji' Pasar Modal Syariah

Sel, 11 April 2023 | 04:39 WIB

Raih Peluang Besar, PP Fatayat NU 'Ngaji' Pasar Modal Syariah

Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Syariah dan Peringatan Nuzulul Qur'an ini digelar di The Acacia Hotel and Resort, Senin (10/4/2023).

Jakarta, NU Online
Pimpinan Pengurus (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) menggelar Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Syariah. Kegiatan yang sekaligus dengan peringatan Nuzulul Qur'an ini digelar di The Acacia Hotel and Resort, Senin (10/4/2023).


Ketua Umum PP Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah menyampaikan, inisiasi 'ngaji' terkait pasar modal kepada pengurus dan anggota Fatayat NU guna mendorong kader-kader untuk mendapatkan pemahaman mengenai industri pasar modal syariah.


“Saya kira ini adalah peluang yang luar biasa. Jadi, sahabat harus fokus bahwa ini sudah eranya. Para penguasa pasar modal tidak boleh dikuasai para laki-laki. Mari kita niatkan hari ini,” kata Margaret dalam sambutannya.


Menurutnya, kegiatan ini juga mendukung keuangan inklusif, mengingat jumlah kader Fatayat yang tersebar di seluruh Indonesia dan dunia perlu memaksimalkan potensi pasar modal syariah.


“Kalau pengurus Fatayat pusat hampir 200, pengurus kita hampir tersebar di seluruh Indonesia. Kita pun ada di luar negeri. Masa iya pasar modal tidak bisa kuasai,” tutur Anggota Komisi Perlidungan Anak Indonesia (KPAI) itu.


“Kita sahabat Fatayat NU harus menguasai pasar modal syariah,” imbuhnya.


Waspada 3 yang perlu diwaspadai

Pada kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa OJK Inarno Djajadi mengingatkan untuk tetap jeli dalam berinvestasi. Sedikitnya ada tiga hal yang mesti diwaspadai sebelum bertransaksi di pasar modal.


“Tiga unsur tipu daya dan kita jangan sampai terjebak kejadian atau menjadi korban berikutnya dari penipuan investasi,” paparnya.


Adapun tiga hal tersebut pertama ingin mendapatkan uang dan keuntungan yang besar. Menurutnya, sesuatu yang “Too good to be true,” biasanya menipu.


“Tingkat suku bunga yang tidak masuk akal sudah pasti bohong. Kalaupun itu benar, ngapain nyari nasabah,” ujar dia.


Kedua, mengharapkan keuntungan diperoleh dalam waktu yang singkat. Ketiga, berharap keuntungan tanpa banyak usaha.


“Tanpa kita mengetahui investasinya apa, kita langsung invest. Itu yang tidak boleh terjadi,” tuturnya.


Hadir dalam acara ini sebagai narasumber Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik, Anggota Komisi XI DPR RI dan Sekretaris Umum PP Fatayat NU Ela Siti Nuryamah, dan Analis Senior Direktorat Pengembangan Pasar Modal dan Pasar Modal Syariah OJK Dien Sukmarini.


Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Muhammad Faizin