Nasional SANTRIFEST 2019

Rebana dan Bedug Iringi Pembukaan SantriFest 2019

Jum, 22 Maret 2019 | 11:35 WIB

Rebana dan Bedug Iringi Pembukaan SantriFest 2019

Pembukaan SantriFest 2019.

Serang, NU Online
Kegiatan Santrifest 2019 resmi dibuka oleh Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Arus Baru Indonesia (Arbi), Lukmanul Hakim, dengan menabuh bedug diiringi rebana di panggung utama SantriFest 2019 di Stadion Maualana Yusuf Serang, Kota Serang Banten, Jumat (23/3). Festival yang diikuti santri pondok pesantren di Pulau Jawa itu dilanjutkan dengan perlombaan hadrah dan marawis. 

Suasana panas di arena pembukaan tidak menyurutkan ratusan peserta dan tamu undangan. Suara Rebana nyaring terdengan di telinga peserta, gaya pukulan yang disuguhkan Ketua DPP Arbi,  Lukmanul Hakim menjadi tanda pertarungan antar santri telah dimulai. 

Ketua DPP Arbi, Lukmanul Hakim, menuturkan SantriFest merupakan gagasan generik yang berasal dari pemikiran guru santri Indonesia KH Ma'ruf Amin.

"Negara mencatat pendiri bangsa ini selain tokoh yang ditulis di buku sejarah adalah santri. Tapi mungkin ditulis karena jutaan," ujarnya saat sambutan. 

Ia mengungkapman adanya Hari Santri Nasional (HSN)  merupakan momentum mengangkat harkat dan martabat kalangan santri. Langkah itu,  lanjut pria berkacamata itu, sebagai bentuk pengakuan terhadap eksistensi santri. 

"Dulu ijazah pesantren tidak diakui makannya saya sekolah dua kali. Setelah HSN santri bisa masuk ke PTN bahkan tanpa tes bisa masuk hanya karena hafal quran, bisa masuk ke militer, TNI. Bukti bahwa hari ini santri ditempatkan di tempat yang layak dan terhormat," ungkapnya sambil mengingat masa masa mesantren di Jawa Barat. 

Kalangan santri yang ikut mendirikan Indonesia, ujar dia, misalnya KH Hasyim Asy'ari, KH Wahid Hasyim dan KH Agus Salim. Puluhan tahun setelah kemerdekaan, santri seolah-oleh tidak diakui peranannya. Namun, berkat sejumlah tokoh peran santri kemudian dihormati dengan adanya HSN. (Abdul Rahman Ahdori/Kendi Setiawan)