Resepsi Harlah Ke-102 NU di Istora Senayan Dipadati Ibu-Ibu Muslimat hingga Banser
NU Online · Rabu, 5 Februari 2025 | 19:45 WIB

Ibu-ibu Muslimat NU pada Harlah Ke-102 NU di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025). (Foto: NU Online/Aru Lego Triono)
Aru Lego Triono
Penulis
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Resepsi Hari Lahir (Harlah) Ke-102 NU di Istora Senayan, pada Rabu (5/2/2025), pada pukul 19.00 WIB.
Jamaah sudah mulai memadati Istora Senayan sejak sore, pukul 17.00 WIB. Ibu-ibu Muslimat, anggota dan kader IPNU-IPPNU, Fatayat, GP Ansor, hingga pasukan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) memasuki gedung Istora Senayan, lalu mengikuti istighotsah.
Istighotsah hingga mahalul qiyam dipimpin oleh A'wan PBNU Habib Edrus Al-Habsyi dari Pasuruan. Lantunan shalawat dilantunkan, menggema di gedung Istora Senayan. Ibu-ibu Muslimat tampak bersemangat dan khidmat menyenandungkan shalawat.
Ibu-ibu Muslimat yang memakai seragam batik hijau kerudung putih, duduk di sisi kanan. Sementara GP Ansor berseragam jas hijau dan pasukan Banser berseragam loreng berada di sisi kiri. Rombongan Fatayat dan IPNU-IPPNU berada di tribun Istora Senayan yang tepat berhadapan dengan layar panggung.
Ketua Umum PBNU saat sambutan, menyampaikan penghormatan kepada para ketua badan otonom. Ada Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Mudir Ali Jamiyyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) KH Ali Masykur Musa, Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin, Ketua Umum PP IPNU Agil Nuruzzaman, dan Ketua Umum PP IPPNU Whasfi Velasufah.
Setiap kali nama ketua banom itu disebut, para kader banom bersorak dan bertepuk tangan. Terlebih saat kamera menyorot para ketua banom.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua