Nasional

Respons Grand Syekh Azhar saat Prof Quraish Shihab Dituduh Syiah

Sen, 6 Juni 2022 | 13:00 WIB

Respons Grand Syekh Azhar saat Prof Quraish Shihab Dituduh Syiah

Grand Syekh al-Azhar Ahmad at-Thayyib dan Prof Quraish Shihab dalam sebuah acara. (Foto: dok. pri)

Jakarta, NU Online

Tuduhan Syiah yang dialamatkan kepada Pakar Tafsir Al-Qur'an Prof Muhammad Quraish Shihab bukan hanya didengar oleh orang Indonesia. Tuduhan itu juga diterima oleh Grand Syekh Al-Azhar Syekh Ahmad Al-Thayyib.

 
Ia menerima laporan itu dan menceritakannya secara langsung kepada Prof Quraish saat keduanya satu pesawat dalam sebuah penerbangan. Kisah ini diceritakan ulang Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Ulil Abshar Abdalla usai sowan kepadanya pada Sabtu (4/6/2022).


"Di tengah-tengah obrolan ini, tiba-tiba Dr Al-Thayyib berbisik-bisik ke Pak Quraish tentang laporan yang masuk ke kantornya. Entah siapa yang melaporkan info ini, tetapi yang jelas info itu berisi “black campaign” yang bertujuan mendiskreditkan Pak Quraish," tulis Gus Ulil melalui status Facebooknya pada Senin (6/6/2022).


"Kepada Syaikhul Azhar dilaporan bahwa Pak Quraish pengikut Syiah, dan bahwa dia menganggap jilbab tidak wajib; bahkan putrinya sendiri tidak memakai jilbab, dsb., dsb.," lanjut Gus Ulil.


Ketika mendengar cerita itu, Prof Quraish balik bertanya. Bukan soal siapa yang mengembuskan isu tersebut, melainkan reaksi dari Sang Syekh sendiri.


"Pak Quraish kemudian tak sabar bertanya kepada Dr Al-Thayyib: “Yang bikin saya penasaran, apa reaksi Anda atas laporan itu, wahai Syaikh?”" tulis pengampu Ngaji Ihya Ulumiddin daring itu.


Merespons pertanyaan itu sekaligus melanjutkan ceritanya, Syekh Al-Thayyib menegaskan bahwa ia lebih mengenal sosok ulama Indonesia yang menamatkan seluruh jenjang pendidikan tingginya di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir itu.


"Kata Dr Ahmad Al-Thayyib: “Saya katakan kepada dia, Anda ndak usah bahyak bicara soal Quraish Shihab. Saya jauh lebih tahu tentang dia daripada kamu.”" lanjutnya.


Gus Ulil menjelaskan bahwa Syekh Ahmad Al-Thayyib memiliki pemikiran yang sangat terbuka. Syekh Al-Thayyib menamatkan pendidikan tingginya di Universitas Al-Azhar, mulai jenjang sarjana, master, hingga doktoralnya. Ia juga sempat melakukan riset di Universitas Sorbonne, Prancis selama enam bulan, terhitung dari Desember 1977 hingga Mei 1978.

 

Syekh Al-Thayyib, lanjutnya, berasal dari keluarga tarekat yang mengikuti tarekat Khalwatiyah. Dia sendiri adalah seorang sufi dan sekaligus seorang yang alim dalam bidang fikih.


Lebih jauh, Syekh Ahmad juga banyak terlibat dalam aktivitas dialog antar-agama dan mengajak para ulama dan pemikir muslim untuk terlibat dalam usaha “tajdid al-fikr al-dini” (pembaharuan pemikiran agama). "Dia adalah sosok yang mendekat profil kiai-kiai di Indonesia: rendah hati dan santat toleran," kata Gus Ulil.


Karenanya, menurut Gus Ulil, isu yang diembuskan mengenai Prof Quraish dan hal-hal serupa tidak akan mampu memengaruhinya. "Laporan yang hendak-hendak menjelek-jelekkan Quraish Shihab tentu tidak akan “mempan” mempengaruhi Syaikhil Azhar yang ”open minded” ini," ujarnya.


Pewarta: Syakir NF

Editor: Fathoni Ahmad