Nasional

RMI PBNU Tuntaskan Vaksinasi Primer dan Booster bagi Kiai dan Santri

Jum, 28 Januari 2022 | 18:30 WIB

RMI PBNU Tuntaskan Vaksinasi Primer dan Booster bagi Kiai dan Santri

​​​​​​​Ketua Satuan Koordinasi (Satkor) Covid-19 Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ulun Nuha (Foto: dok istimewa)

Jakarta, NU Online

Ketua Satuan Koordinasi (Satkor) Covid-19 Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ulun Nuha menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Satgas NU Peduli Covid-19 dan Baznas untuk menuntaskan vaksinasi primer bagi seluruh santri di sejumlah pesantren yang berafiliasi dengan NU. Selain itu, pemberian vaksinasi booster bagi kiai dan pengajar pesantren juga akan dilaksanakan.

 

"Saat ini kami mendapatkan permintaan yang cukup banyak dari pesantren untuk mendapatkan booster. Kita sedang siapkan kembali, bersinergi dengan Satgas NU Peduli Covid-19 dan Baznas mengingat akses terhadap dosisi primer sudah bagus. Insyaallah ini menjadi benteng yang tangguh bagi pesantren," ujar Ulun saat webinar nasional bertajuk Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir di Tengah Kemunculan Varian Omicron?, Kamis (27/1/2022).

 

Ulun mengatakan mengungkap lebih dari 800 ulama meninggal dunia selama pandemi Covid-19. "Setelah meningkat tajam di bulan Juni dan Juli 2021, hingga akhir Desember 2021 ada 812 ulama yang meninggal selama pandemi," papar Ulun Nuha.

 

​​​​​​​Angka tersebut, sambung Ulun, selalu relevan dengan jumlah besaran kasus yang sedang terjadi. Misalnya, pada Juni 2021 ketika varian Delta masuk dan menyebabkan lonjakan kasus yang puncaknya terjadi di Juli 2021. "Saat puncaknya Delta itu kiai yang meninggal meningkat tajam," terang Ulun. 

 

Sebelumnya, di bulan Mei 2021, Ulun menyebut jumlah ulama yang meninggal saat itu sebanyak 456 orang dan meningkat di akhir Juni menjadi 546 orang. "Ada hampir 100 ulama meninggal di bulan Juni. Di bulan Juli itu lebih menyedihkan lagi," ujarnya.

 

Di akhir Juli tercatat sebanyak 754 kiai meninggal dunia. Artinya, lanjut Ulun, dalam kurun waktu sebulan terdapat 208 ulama yang wafat. Kemudian, pada bulan Agustus angkanya mengalami penurunan yakni menjadi 30 orang. 

 

Penurunan itu terus berlangsung. Bulan September 2021, Ulun menyebut ada 24 ulama yang wafat. Di Bulan Oktober ada 5 orang, November ada 3 orang, pada Desember ada 4 orang meninggal. 

 

"Sesudah bulan Desember ini harapannya stabil. Tapi, sayangnya angka di awal Januari 2022 meningkat kembali. Sampai saat ini tercatat 12 ulama meninggal dunia," kata Ulun.

 

Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Kendi Setiawan