Nasional

Rutin, Kajian Kitab Kuning LDNU Bahas Keaswajaan

NU Online  ·  Kamis, 28 Maret 2013 | 08:05 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) secara rutin menyelenggarakan  kajian kitab kuning bersamaan dengan Pengajian dan Istighatsah Bulanan di Masjid an-Nahdlah, di lantai dasar gedung PBNU, Jakarta Pusat.
<>
Kegiatan yang digelar setiap Rabu terakhir saban bulan ini mengulas sejumlah persoalan keagamaan dari sudut pandang Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja), baik tentang akidah, fiqih, ataupun tasawuf. Isu-isu yang diangkat antara lain prinsip mengikuti Rasulullah, kreatifitas keberislaman, ulama salaf, etika perbedaan pendapat, tabarruk, tahlil, maulid, dan lain-lain.

Seperti tampak pada Rabu (27/) malam. Kajian kitab kuning LDNU membahas konsep tasawuf sebagaimana ajaran Sunni. Kajian ini dipandu salah satu pengurus LDNU yang juga pengasuh Pesantren Ilmu al-Qur’an al-Misbah, KH Misbahul Munir. Hadir dalam forum ini mantan Konsulat Jenderal Kedataan Besar Qatar Abdul Wahid Maktub dan Ketua PP LDNU KH Zakky Mubarak.

Menurut Zakky, kegiatan yang terbuka untuk umum ini penting dilakukan untuk mengembangkan wawasan keagamaan kaum Nahdliyin. Ia berharap, melalui masukan dan keterbukaan pandangan, warga NU tak hanya mantab dalam menjalankan ibadah tapi juga semakin ramah mengahadapi perbedaan.

Pengajian dan Istighatsah Bulanan dihadiri ratusan peserta dari berbagai daerah di Jakarta dan sekitarnya. Selain sejumlah pejabat, forum ini juga rutin diikuti para kiai, habib, santri, bahkan sesekali sejumlah ulama luar negeri.

Pada pertemuan penghujung Januari lalu, majelis istighatsah dan pengajian LDNU mendapat kunjungan dari ulama kelahiran Palestina Dr Syaikh Muhammad Utsman. Sementara Februari kemarin, ulama asal Lebanon Syaikh Khalil ad-Dabbagh bahkan turut memengisi kajian kitab ulama Nusantara.

 

Penulis: Mahbib Khoiron