Nasional

Saat Berkumpul Jangan Digunakan untuk Mencaci, Tapi Berdoa

NU Online  ·  Selasa, 25 Desember 2018 | 15:28 WIB

Jakarta, NU Online 
Ketua PBNU KH Abdul Manan Abdul Ghani mengatakan bahwa doa adalah senjata orang-orang yang beriman. Oleh karena itu, bagi warga NU, saat berkumpul harus digunakan zikir dan berdoa karena akan menyebarkan kesejukan.

Ad dua’i shilahul mu’minin, doa adalah senjata orang mukmin,” katanya pada Istighotsah di Halaman Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jl. Kramat Raya No 164 Jakarta Pusat, Selasa (25/12) malam. 

Kiai Manan kemudian mengajak kepada warga NU agar jangan sampai saat berkumpul digunakan untuk hal-hal yang tidak berguna, apalagi memudaratkan orang lain.  

“Jangan meniru orang lain, saat berkumpul untuk mencaci maki, mengadu domba. Tapi gunakan untuk tahlil, itighotsah, zikir, taklim,” katanya pada kegiatan yang bertajuk Untuk Indonesia Aman dan Damai.

Kiai Manan juga menjelaskan agar ber-NU itu harus kaffah. Artinya harus mengikuti cara berpikir, amaliah, dan pergerakan NU. 

Sebelumnya, Ketua LD PBNU, KH Agus Salim mengatakan tujuan utama manusia diciptakan oleh Allah adalah untuk mengenal Allah. Untuk istighotsah digelar agar masyarakat Indonesia mengingat Allah. 

"Apa tujuan utama hidup di dunia ini? Dan apa tujuan syariat? Jawabanya adalah untuk kenal Allah. Menurut Ibnu Abbas, makna liya'buduun dimaknai tahu, maka untuk itu pada malam ini LDNU menyelenggarakan istighosah untuk kenal Allah," katanya saat menyampaikan sambutan. 

Ia menjelaskan, harus dimaklumi jika warga Indonesia sedang diuji sebab, Allah ingin hamba-Nya untuk mengenal Allah. Intinya, ujar dia, yakni untuk meningkatkan kembali ingatan hambanya kepada Allah. 

PBNU, lanjutnya, turut berbela sungkawa atas musibah yang sedang dialami warga Banten dan Lampung. Ia menyarankan kepada ratusan jamaah untuk meluruskan niatnya yakni mendoakan para korban tsunami. 

Ketika berita ini ditulis, kegiatan tersebut masih berlangsung. (Abdullah Alawi)