Nasional

Saat Kurban itu Berpadu Syahdunya Takbir Anak-anak Kecil

Kam, 29 Juni 2023 | 21:00 WIB

Saat Kurban itu Berpadu Syahdunya Takbir Anak-anak Kecil

Suasana penyembelihan sapi limosin di kediaman Sekretaris Jenderal PBNU, H Syaifullah Yusuf di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (29/6/2023) siang. (Foto: NU Online/Kendi)

Jakarta, NU Online

Dua orang anak memegang mikrofon. Dari mulut mereka bergantian terdengar suara takbir. Belasan anak lainnya mengiringi dua anak itu. Tak kalah merdu dan kompak mengiringi suara anak yang menggunakan mikrofon. Meskipun mayoritas anak-anak, suara mereka mengumandangkan takbir begitu menyentuh. 


Sementara di bagian halaman, tak jauh dari teras bangunan rumah kayu itu, beberapa pria bersiaga dengan tugas dan peran mereka. Ada pula yang menarik tali yang telah diikatkan ke tubuh seekor sapi berwarna hitam. Sementara bagian lainnya dari sapi itu juga telah diikatkan dengan tali ke batang-batang pohon yang berada di kanan kiri.


Begitu, menemukan momentumnya, tubuh sapi itu pun rubuh ke tanah. Seorang penyembelih segera memotong leher sapi berbobot 1,2 ton yang didatangkan dari Lampung. Suara takbir pun terus terdengar mengiringi.


Itulah suasana penyembelihan sapi limosin di kediaman Sekretaris Jenderal PBNU, H Syaifullah Yusuf di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (29/6/2023) siang. 


Adalah Razan, salah satu anak yang hadir dan turut mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid mengiringi penyembelihan sapi kurban hasil kerja sama penyaluran Shoppe Barakah dan NU Care-LAZISNU dalam program Nusantara Berqurban.


Razan yang kini siswa kelas enam mengakui merasa senang bisa menyaksikan proses penyembelihan hewan kurban dan turut mengumandangkan takbiran. Razan juga menyatakan sudah biasa mengumandangkan takbiran dengan cengkok yang meliuk-liuk.


“Adanya hewan kurban senang karena bisa menghibur buat anak-anak, seru,” kata Razan yang mengatakan jarang melihat sapi. 


Muhammad Hanif Faisal, anak lainnya mengatakan hal senada. Soal mengumandangkan takbiran dengan nada yang indah, Hanif mengaku belajar dari ayahnya.


“Tapi semalam takbiran serak,” tutur Hanif dengan polosnya.


Siswa kelas 2 SMP itu juga mengatakan senang dengan adanya idul kurban, karena menurutnya dengan adanya orang yang berkurban akan membuat orang lainnya senang.


Direktur NU Care-LAZISNU, Qohari Cholil mengatakan penyembelihan hewan kurban NU Care-LAZISNU kediaman H Syaifullah Yusuf adalah salah satu titik di antara banyak lokasi lainnya. Di Ciganjur sendiri, penyembelihan dan penyaluran hewan kurban diadakan di kediaman Nyai Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid.


Qohari mengatakan hadirnya warga dan anak-anak yang mengumandangkan takbiran mengiringi penyembelihan hewan kurban menambah kekhusyukan, apalagi kompleks kediaman Sekjen Syaifullah Yusuf juga daerah yang membawa marwah tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama.


“Di daerah sini daerah tokoh, ada almarhum KH Abdurrahman Wahid, Gus Ipul, Kiai Said. Lalu Bu Sinta Nuriyah juga masih berdomisili di daerah ini jadi membawa marwah para tokoh itu, termasuk anak-anak antusias mengumadangkan takbir saat penyembelihan hewan kurban ini,” tuturnya.


Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Muhammad Faizin