Nasional HAJI 2025

Safari Wukuf Gratis dan Terbatas

NU Online  ·  Selasa, 10 Juni 2025 | 16:30 WIB

Safari Wukuf Gratis dan Terbatas

Ilustrasi: jamaah haji Indonesia sedang wukuf di Arafah, 5 Mei 2025. (Foto: NU Online/Patoni/MCH 2025)

Makkah, NU Online

 

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief menegaskan bahwa program safari wukuf gratis dan tidak dikenakan biaya sepeser pun. Safari wukuf ditujukan buat jamaah haji yang sakit dan punya keterbatasan fisik sehingga tidak mampu berjalan menuju Arafah. 

 

"Ya perlu kami sampaikan bahwa safari wukuf ini adalah program yang sudah lama kita tidak memungut biaya apapun dari pasien ataupun dari jamaah," ujar Direktur Jenderal Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah, Hilman Latief di Hotel Transit Safari Wukuf, Makkah, Senin (9/6/2025) malam. 

 

Menurut Hilman, safari wukuf itu ada yang di bawah Kementerian Agama secara mandiri khususnya orang-orang yang memiliki keterbatasan secara fisik mobilitas dan lain-lain, dan ada juga oleh Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Safari wukuf yang dikategorikan sakit dikoordinasikan oleh KKHI. 

 

"Program ini sudah berjalan bertahun-tahun dan kita tidak memungut biaya apapun," ujar dia.

 

Dugaan pungli safari wukuf

 

Adapun terkait dengan kabar yang beredar mengenai pungutan, ia mencermati hal itu sebetulnya hubungan antara jamaah dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) ataupun para pembimbingnya masing-masing. 

 

Di sana sebagian jamaah melakukan komunikasi dengan para pembimbing ataupun pimpinan KBIH ataupun organisasi terkait kebutuhan biaya pendorongan kursi roda. Hal ini terdapat pada saat umrah wajib dan umrah sunnah, maupun kegiatan-kegiatan lain di Tanah Suci, terutama ketika beribadah di Masjidil Haram.  

 

"Dan itu tidak konteksnya dalam konteks safari wukuf, dan mungkin juga ada jamaah yang melaporkan bahwa mereka sudah membayar pada orang yang akan membantu itu, kemudian kebetulan orangnya juga ada yang terpilih kondisi tertentu menjadi jamaah yang ikut safari wukuf," ujarnya. 

 

Program safari wukuf

 

Sebelumnya Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kembali menggelar Safari Wukuf Khusus Lansia pada operasional haji 1446 H/2025 M. Program ini diikuti oleh 477 jamaah lansia dan risiko tinggi (risti).

 

Program safari wukuf khusus lansia digelar PPIH Arab Saudi untuk memfasilitasi jamaah haji Indonesia dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkan untuk mengikuti wukuf secara reguler bersama jamaah haji lainnya. 

 

"Program safari wukuf khusus lansia diikuti 477 jamaah. Mereka diberangkatkan ke Arafah dengan menggunakan 15 bus," ujar Ketua Petugas Penyelanggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis M Hanafi, di Makkah, Sabtu (7/6/2025).

 

"Mereka didampingi 118 Satgas Safari Wukuf Khusus Lansia," katanya melanjutkan.

 

Berdasarkan Keputusan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor 137 Tahun 2025 tentang Pelaksanaan Layanan Khusus Jamaah Haji Lansia, kriteria peserta program Safari Wukuf Khusus Lansia sebagai berikut.

 

a. Jamaah Haji Lansia dan Disabilitas yang tidak mandiri (tirah baring) dalam melakukan aktivitas sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan dasar (makan, minum, BAK, BAB, mandi, mobilisasi).

 

b. Jamaah Haji Lansia dan Disabilitas yang tidak bisa berjalan/pengguna kursi roda.

 

c. Jamaah Haji Lansia dan Disabilitas yang memiliki komorbid penyakit kronis seperti: Jantung, Hipertensi, Stroke (sedang – berat).

 

d. Jamaah Haji Lansia dan Disabilitas yang pulang perawatan dari KKHI/RS Arab Saudi dengan kondisi masih lemah/belum pulih.

 

e. Jamaah Haji Lansia dan Disabilitas sesuai dengan kriteria risiko tinggi yang ditentukan oleh petugas Kesehatan Kloter/Sektor.

 

Menurut Muchlis M Hanafi, target awal safari wukuf khusus lansia adalah 500 jamaah. Namun, dalam perkembangannya, ada satu jamaah yang meninggal di hotel transit saat menunggu hari Wukuf di Arafah. 

 

Selain itu, ada 21 jamaah yang batal ikut safari wukuf khusus lansia karena beberapa sebab, antara lain dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi atau dikembalikan ke kelompok terbang (kloter) karena ada pendamping.

 

Kepala Bidang Layanan Jamaah Lansia Suviyanto menambahkan, jamaah haji peseta Safari Wukuf Khusus Lansia dipersiapkan oleh Satgas Safari Wukuf Khusus Lansia sejak jam 05.00 - 09.00 Waktu Arab Saudi pada 9 Zulhijjah 1446 H.

 

Selesai mandi, mereka dipakaikan kain ihram bagi laki-laki dan mukena bagi Perempuan. Selain itu, mereka juga diberi pendampingan oleh Pembimbing Ibadah. 

 

“Selesai persiapan, Jamaah Haji Safari Wukuf Khusus Lansia diturunkan dari kamar Hotel transit menuju bus. Keberangkatan mereka pada 9 Zulhijjah 1446 H/2025 M dari Hotel Transit pada pukul 13.20 WAS dan tiba di Arafah jam 14.40," ujar Suviyanto.

 

Dalam aplikasi Kawal Haji, Iis Zakiyah melaporkan orang tuanya yang belum diikutsertakan dalam Safari Wukuf pada Rabu (4/6/2025). "Sepertinya orang tua saya luput dr proses screning atau ada proses yg terlewatkan mohon dibantu untuk bapak saya pak romli JKG kloter 40 dengan no posri 2800164128," tulisnya.

 

Petugas admin merespons hal tersebut dengan memintanya kontak melalui saluran WhatsApp yang dicantumkan dalam kolom komentar. Disampaikan juga, bahwa jamaah lansia bisa mengikuti safari wukuf setelah dilakukan skrining oleh petugas kesehatan, dan pelaksanaannya tidak dikenakan biaya. "Jika ada yang menarik pembayaran silakan melapor ke Kawal Haji," demikian respons admin.

 

Sebaliknya, Yana Supriana mengaku tercatat sebagai jamaah yang ikut murur. Melalui aplikasi Kawal Haji, ia mengaku ingin berhaji, sai dan wukuf, seperti pada umumnya karena merasa sehat tanpa ada keluhan sakit.

 

"Saya masuk ke jamaah murur, padahal secara pribadi saya sehat tidak ada keluhan apapun atas kesehatan saya, bisakah diusaha(ka)n untuk ikut haji normal, wukuf dan sai seperti biasa, kalau harus bikin perjanjian saya siap," tulisnya.