Nasional

Sarbumusi NU dan Tiongkok Sinergi Kembangkan Keterampilan Pekerja Masa Depan

Rab, 31 Mei 2023 | 12:00 WIB

Sarbumusi NU dan Tiongkok Sinergi Kembangkan Keterampilan Pekerja Masa Depan

Sarbumusi NU berkesempatan melihat perkembangan industri dan dunia kerja di Tiongkok selama 11 hari, terhitung sejak 20 Mei 2023. (Foto: Dok. istimewa)

Jakarta, NU Online

Presiden Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Irham Ali Saifuddin berkunjung ke beberapa perusahaan dan instansi pemerintahan di Tiongkok. Irham berkesempatan melihat perkembangan industri dan dunia kerja di Tiongkok selama 11 hari, terhitung sejak 20 Mei 2023.


Kunjungan tersebut merupakan bagian dari benchmarking programme atau program penolokukuran (pembandingan proses bisnis dan ukuran kinerja suatu perusahaan) yang secara penuh dibiayai oleh Pemerintah Tiongkok.


Irham berkunjung ke beberapa perusahaan yakni Huawei, Build Your Dream (BYD), Perusahaan Rekayasa Konstruksi Negara China (CSCEC), Perusahaan Pesawat Komersial China (COMAC), China Everbright Group, Intrcontinental Shanghai Wonderland, dan Lijiang Old Town World Heritage (Warisan Dunia Kota Tua Lijiang).


Dari pertemuan itu, Irham menegaskan bahwa Sarbumusi akan menjalin kerja sama di dunia ketenagakerjaan dengan Pemerintah Tiongkok untuk melakukan pengembangan keterampilan para pekerja dalam menghadapi masa depan. 


"Kami menjajaki peluang kerja sama yang lebih luas dalam dunia ketenagakerjaan. Termasuk pengembangan keterampilan pekerja sehingga bisa lebih adaptif terhadap dampak dari future of work (masa depan pekerjaan)," kata Irham kepada NU Online.


Menurut Irham, masa depan pekerjaan akan banyak dipengaruhi oleh teknologi, digitalisasi, dan otomasi. Dalam hal ini, Irham mengatakan bahwa Tiongkok telah melakukan transisi yang sangat baik sehingga Indonesia harus lebih banyak belajar dari Negeri Tirai Bambu itu.


Ia mengatakan, kegiatan penolokukuran selama 11 hari di Tiongkok itu aka ditindaklanjuti pula dengan membuat kerja sama untuk membangun mutual understanding atau pengertian yang sama dalam dunia ketenagakerjaan. Sebab masyarakat selama ini dibayang-bayangi oleh stigma yang menghantui kedua negara; Indonesia dan Tiongkok.


"Sarbumusi akan menjembatani persepsi dan stigma sehingga kedua negara bisa mengembangkan kerja sama investasi dan ketenagakerjaan secara lebih produktif, konstruktif dan masif. Kami akan terus berkoordinasi dengan perwakilan Pemerintah Tiongkok di Indonesia," jelas Irham.


Menurut Irham, program penolokukuran ke itu sangat strategis karena Tiongkok merupakan satu-satunya negara di dunia dengan pertumbuhan ekonomi di atas 10 persen selama lebih dari 1 dekade.


Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan konsisten itu telah berdampak pada pertumbuhan dunia industri yang cepat di Tiongkok. Menariknya, pertumbuhan ekonomi juga berhasil dikonversikan dengan baik untuk peningkatan standar hidup layak kelas pekerja.


 "Nah, balancing the economic growth and workers welfare (menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan pekerja) ini bukan perkara yang mudah. Tiongkok memiliki good practices (praktik baik) yang perlu kita (Indonesia) adaptasi," terang Irham.


Kunjungan di Tiongkok itu dilakukan di beberapa kota yakni Shenzhen, Beijing, Shanghai, Lijiang, dan Guangzhou. Selama di Tiongkok, Irham didampingi oleh Konselor Ekonomi dan Perdagangan Kedutaan Besar Republik Rakyat China di Indonesia, Wu Zhiwei.


Di sana, ia difasilitasi pemerintah Tiongkok untuk melihat beragam industri mulai dari teknologi informasi (IT), otomotif, pesawat terbang, konstruksi, pertambangan, pengolahan sampah, hingga pariwisata. 


"Kunjungan ini bukan saja penting untuk melihat betapa pesatnya pertumbuhan industrialisasi di Tiongkok, tetapi juga untuk melihat cara Tiongkok membuat masterplan yang luar biasa untuk mengantisipasi perubahan skill (keterampilan) pekerja sebagai dampak dari modernisasi dunia kerja," tambah Irham.


Sementara Konselor Ekonomi dan Perdagangan Kedubes Tiongkok Wu Zhiwei mengatakan, pihaknya memiliki komitmen kuat untuk terus mempromosikan kepatuhan sosial di dunia kerja.


"Kami patuh pada aturan ketenagakerjaan di mana pun kami beroperasi. Indonesia merupakan negara yang penting dan strategis bagi investasi," terang Wu Zhiwei.


Dalam kunjungan ke Tiongkok itu, hadir pula Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan RI Anwar Sanusi, 


Turut dalam delegasi tersebut adalah beberapa pejabat Kementerian Ketenagakerjaan seperti Sekretaris Jenderal Anwar Sanusi, Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Bimwasnaker K3) Kemnaker RI Haiyani Rumondang, dan Direktur Pengawasan Yuli Adiratna beserta jajaran.


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad