Nasional

Satgas NU: Kesadaran Prokes Kunci Masyarakat Terhindar dari Covid-19

Rab, 18 November 2020 | 16:00 WIB

Satgas NU: Kesadaran Prokes Kunci Masyarakat Terhindar dari Covid-19

Ketua Satgas NU Peduli Covid-19, dr Muhammad Makky Zamzami. (Foto: NU Online/Rahman)

Jakarta, NU Online
Covid-19 di Indonesia belum juga surut, setiap hari angka terkonfirmasi positif Covid-19 terus meningkat. Bahkan peningkatan tersebut mampu tembus di angka 5000 orang per harinya. Salah satu penyebab tingginya angka terkonfirmasi positif Corona di Indonesia karena sikap masyarakat yang mulai kendur menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Padahal, katanya, kunci agar tidak terhindar dari Covid-19 adalah menerapkan Prokes tersebut.


Ketua Satgas NU Peduli Covid-19, dr Muhammad Makky Zamzami mengatakan, dalam kondisi apapun masyarakat harus meningkatkan lagi kesadaran menerapkan Prokes. Kata dia, menumbuhkan kepedulian terhadap kesehatan diri ini lah yang sangat sulit dilakukan masyarakat. Bahkan, masalahh ini menjadi tantangan tersendiri Satgas NU di lapangan.


“Cara penyelesaiannya yaitu harus benar-benar, awernes, peduli dengan protokol kesehatan. Kami menghadapi berbagai tantangan di masyarakat,” kara dr Makky Zamzami saat membuka kegiatan Webinar Nasional yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (18/11).


Dia menambahkan, sejak hadirnya Corona di Indonesia Satgas NU langsung merespons dengan ragam pendekatan di masyarakat. Di antara hal yang paling gencar dilakukan adalah kegiatan sosialisasi kepada masyarakat bersama UNICEF Indonesia.


Selain mendorong supaya warga mencuci tangan, menjaga jarak dan menggunakan masker, Satgas NU memberikan edukasi kepada warga terkait isu-isu Covid-19 yang saat ini berkembang terutama masalah vaksin.  


“Kami menyampaikan berbagai isu yang beredar, ini tantangan kami melakukan sosialisasi di masyarakat,” tuturnya.


Selanjutnya, terkait vaksin Covid-19 di Indonesia, dr Makky menduga ada keraguan di masyarakat. Karena itu sosialisasi terkait vaksin menurutnya sangat penting dimasifkan oleh seluruh pihak. Dia tidak ingin pemerintah sudah bersusah payah menghadirkan vaksin Covid-19 tetapi masyarakat justru menolaknya hanya karena ragu.


“Tantangan berat yaitu jika terjadi penolakan. Menghadirkan vaksin sendiri tantangan yang berat tambah lagi satu keraguan penolakan, ini dilematis,” ungkapnya.


Seminar yang mengangkat tema Vaksin Covid-19: Antara Keyakinan dan Keraguan tersebut menghdirkan 4 narasumber, antara lain Ketua PBNU Bidang Kesehatan dr Syahrizal Syarif, Kolaborator Ahli Lapor Covid-19, Dicky Pelupessy, Sekretaris LBM PBNU, KH Sarmidi, dan perwakilan Bio Farma Indonesia, Neny Nuraini.


Spesialis Perubahan Prilaku Unicef, Rizky Ika Syafitri, yang juga hadir dalam Webinar tersebut mengatakan, UNICEF dan Satgas NU telah banyak melakukan aksi kemanusiaan selama Pandemi Covid-19.


Sosialisasi yang dikemas dalam bentuk Webinar ini, katanya, menjadi bagian dari cara Unicef dan Satgas NU memastikan ketersediaan vaksin yang aman dan efektif. Tidak hanya itu, pihaknya mendorong kehalalan vaksin Covid-19 terus diperjelas sehingga tidak terdapat keraguan dari masyarakat sebagai penerima vaksin tersebut.


“Kami ingin memastikan bahwa ketersediaan vaksin aman efektif. Namun saat ini yang dapat dijangkau oleh masyarakat yakni menerapkan protokol kesehatan yakni melakukan tiga M, yaitu menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan,” pungkasnya.


Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Aryudi A Razaq