Nasional

SBMPTN 2023 Tekankan Tes Skolastik, Berikut Cara Meningkatkannya

Ahad, 11 September 2022 | 23:30 WIB

SBMPTN 2023 Tekankan Tes Skolastik, Berikut Cara Meningkatkannya

Ilustrasi SBMPTN. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Beberapa waktu yang lalu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim mengatakan bahwa dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2023 tidak lagi menggunakan tes mata pelajaran. Namun, lebih menekankan kepada tes skolastik yang akan menguji kemampuan penalaran hingga pemecahan masalah.


Hal ini turut mendapatkan respons dari berbagai kalangan, termasuk salah satu dosen konseling di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus, Hasan Bastomi, yang menyambut baik kabar tersebut.


“Dengan pengubahan sistem seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) itu lebih baik karena saya melihat ada pengotak-kotakan sejak awal berdasar pada mata pelajaran tertentu, dan justru itu tidak dapat mengembangkan daya pikir anak,” tuturnya kepada NU Online, Ahad (11/9/2022).


Sehingga dengan sistem baru itu akan membuat anak lebih terbuka luas wawasannya. Selain itu, dalam sistem baru tersebut penilaian keberhasilan anak tidak selalu dikaitkan dengan skor akademik yang diperoleh.


“Jadi, ini dilakukan kemungkinan untuk melihat sejauh mana keberhasilan peserta didik melewati rintangan atau ujian. Oleh karena itu, yang diambil adalah tes skolastik, bukan dilihat dari skor Matematika dan mata pelajaran lain,” jelasnya.


Bastomi juga mengungkapkan ada cara-cara khusus yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan skolastik, di antaranya:


Pertama, dengan mengembangkan kemampuan dalam membaca. Karena dengan membaca seseorang terbuka wawasannya.


Kedua, dengan melatih kemampuan berhitung. Ini tetap menjadi hal yang mendasar untuk dikuasai.


Ketiga, dengan melatih kemampuan inductive reasoning. Yakni penalaran secara induktif terkait kemampuan menangkap pola dari berbagai informasi yang acak.


Hal ini dapat dilakukan dengan cara sering berlatih teka-teki silang atau membuat kesimpulan dari data raport yang didapatkan.


Keempat, dengan melatih kemampuan deductive reasoning. Yakni penalaran deduktif yang dilakukan secara logis dengan menggunakan fakta untuk memecahkan masalah. Hal ini bisa dilakukan dengan memperbanyak bermain puzzle dan mengamati hal di sekitar secara mendetail.


Menurut Hasan, hal-hal di atas dapat membantu seseorang untuk meningkatkan kemampuan skolastik. Cara-cara tersebut dirasa sederhana dan tidak terlalu menghabiskan biaya banyak.


Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori