Nasional NU PEDULI GEMPA LOMBOK

Sebelum Disalurkan, Bantuan yang Masuk Dikumpulkan di Posko Induk

Sab, 11 Agustus 2018 | 05:15 WIB

Sebelum Disalurkan, Bantuan yang Masuk Dikumpulkan di Posko Induk

Rapat Bersama Tim NU Peduli (foto: Yayah Ruchyati)

Jakarta, NU Online
Tim NU Peduli Gempa Lombok, NTB mengadakan rapat gabungan di Kantor PWNU NTB, Jalan Pendidikan Nomor 6 Kota Mataram, NTB, Jumat (10/8).

Sekretaris NU Care-LAZINSU NTB, Refreandi mengatakan beberapa hasil rapat.

“Semua logistik yang datang dari luar daerah agar dikumpulkan dulu di Posko Induk NU Peduli, baru dapat didistribusikan di posko lapangan,” ungkapnya dihubungi dari Jakarta.

Berdasarkan assesment terkini kebutuhan mendesak adalah tenda atau terpal, selimut, air minum, dan makanan pokok.

Kebutuhan tenda dan selimut sangat mendesak karena saat ini tenda dan selimut sudah mulai langka di Lombok. Kalaupun ada harganya tiga kali lipat. Selain kebutuhan di atas, para pengungsi juga membutuhkan genset untuk penerangan di masing-masing pengungsian.

Dalam rapat hadir di antaranya Ketua PBNU Bidang Kesehatan dan Kemaslahatan Keluarga, H Syahrizal Syarif dan Ketua LPBI PBNU, M Ali Yusuf, Ketua LP Ma’arif NU, H Arifin Junaidi.

Ketua PBNU H Syahrizal Syarif mengatakan PBNU saat ini telah memberikan status tanggap darurat bencana di Lombok sampai tanggal 20 Agustus mendatang. "Setelah itu lalu masuk dalam tahap rehabilitasi selama enam bulan ke depan," ujarnya.

Tanggap darurat menurutnya adalah di mana bantuan bersifat kebutuhan mendasar seperti konsumi sehari-hari termasuk kebutuhan popok bayi, pembalut perempuan dan lain sebagainya.

Selain itu ia menyampaikan bahwa saat ini PBNU telah memiliki instrumen yang lengkap termasuk juga adanya LAZISNU yang fokus pada penggalan dana khususnya untuk bantuan korban gempa di Lombok.

Sementara Ketua LPBINU, M Ali Yusuf meminta agar tim daerah kerja berbasis data, karena kerja tanpa data kurang mendatangkan manfaat yang besar. Contohnya masyarakat sudah cukup air tapi tim atau relawan masih membawakan air.

Ia juga meminta agar pos-pos tanggap darurat dipetakan agar koordinasi dan komunikasi berjalan maksimal. "Di samping itu juga sinergi dengan stakeholder juga penting," jelasnya. (Kendi Setiawan)