Nasional HAUL GUS DUR KE-7

Sejarawan UNS: Pemikiran Gus Dur Selalu Dibutuhkan

Sen, 2 Januari 2017 | 04:03 WIB

Solo, NU Online
Sejarawan dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Hermanu Joebagio mengatakan, sosok KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah pembela minoritas, meskipun berada di bawah represi penguasa.

“Gus Dur ini orang yang sangat plural dan membela minoritas," katanya pada diskusi dalam Peringatan Haul Gus Dur ke-7 di Solo, Jumat (30/12) malam.

Ditambahkan dia, meski sudah wafat, pemikiran Gus Dur masih sangat relevan di zaman sekarang. “Gus Dur merupakan sosok yang dibutuhkan kapan pun pemikirannya,” ujar dia.

Dalam kesempatan tersebut, Hermanu juga menjelaskan dua macam intelektualitas. Keduanya yaitu Intelektualitas kkslusif dan inklusif. Menurutnya, intelektual mesti dibarengi dengan sikap inklusif.

“Intelektualitas harus ditumpangi dengan sikap inklusif. Karena tanpa itu, intelektualitas tidak ada apa-apanya, kenapa? Karena kita membangun visi masa depan keindonesiaan kita dengan apa sih? Ya, dengan kedamaian, keindahan dalam perbedaan,” kata dia.

Sebaliknya, intelektualitas yang eksklusif akan menghasilkan manusia yang memiliki sifat merasa paling benar. “Di dalam negara yang seperti ini, paling berbahaya orang yang tidak mau menerima orang lain. Dalam konteks psikologi, pribadi ini hanya menerima kelompoknya sendiri,” ungkap dia. 

Selain Hermanu, turut hadir sejumlah narasumber antara lain Solahudin Aly (Sekjen PW GP Ansor Jateng), Husein Syifa dan beberapa tokoh lainnya. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)