Nasional

Sekjen PBNU Sebut NU Care Ujung Tombak Layanan NU kepada Masyarakat

Ahad, 9 Mei 2021 | 21:30 WIB

Sekjen PBNU Sebut NU Care Ujung Tombak Layanan NU kepada Masyarakat

Sekjen Helmy Faishal Zaini (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Sekjen PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini mengatakan Islam adalah agama yang luhur, agama yang menganjurkan bukan hanya ibadah mahdhah, taqarrub kepada Allah SWT. Tetapi ketaqwaan itu harus tercermin dari aksi sosial kita bersama masyarakat.

 

"Shalatnya baik, akan disebut baik shalatnya jikalau kita hubungan dengan tetangga kita juga baik. Puasa kita akan baik jiklau juga sedekah kita juga baik. Shalat baik, puasa baik, akan tetapi dengan tetangga tidak akur, ada masalah dengan shalat kita. Puasanya full sebulan penuh, tetapi kita tidak mengeluarkan zakat, tidak mengeluarkan sedekah, ada masalah kepada puasa kita," kata Sekjen Helmy Faishal Zaini.

 

Dalam tayangan 'Artis Sowan Kiai dan Berbagi Bersama Anak Yatim' yang diunggah Jumat (7/5), Sekjen Helmy mengatakan di dalam Al-Qur’an disebutkan fawailul lil mushalliin. "Celakalah orang yang shalat. Lho kok bisa orang shalat celaka? Siapa mereka? Mereka adalah orang-orang mendustakan yang mengabaikan anak-anak yatim, mukural mussakin. Maka Islam adalah agama yang luhur, bahkan Islam itu adalah disebut juga agama kemanusiaan," beber Sekjen Helmy.

 

Ia juga mengutip di dalam Al-Qur’an yang menyebutkan 'Barangsiapa yang menyelamatkan satu orang nyawa manusia atau memelihara manusia, satu manusia pada dasarnya dia juga memelihara seluruh umat manusia.

 

"Maka NU sebagai organisasi kemasyarakatan yang disebut sebagai jamiyah terbesar, bukan hanya di Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Karena jumlah warga kita sekarang lebih dari seratus dua juta, itu sebagai civil society. Maka salah satu ujung tombak dari fungsi pelayanan warga kita adalah peran dari NU Care-LAZISNU," lanjutnya.

 

Sekjen juga menyebutkan di tahun 2021 ini, meski di tengah wabah Covid-19, bantuan NU telah tembus di angka lebih dari 1,6 triliun rupiah. Sebesar 700 miliar pada kegiatan penanganan dampak Covid-19, kemudian 900 miliar rupiah pada pengumpulan dana untuk infak, zakat, dan sedekah.

 

"Maka marilah dalam kesempatan ini, saya mengajak mari kita berdonasi, berzakat, berinfak, bersedekah melalui NU Care-LAZSNU sebagai bagian upaya kita untuk menyapa saudara-saudara kita," kata Sekjen.

 

Selain itu disebutkan juga oleh Sekjen, ada tiga pekerjaan di dalam Islam yang Allah anjurkan sebagai pekerjaan yang istimewa. Pertama adalah bi shadaqatin. "Tternyata lagi-lagi bersedekah. Jadi ini satu ibadah yang kedudukannya istimewa sekali ya itu sedekah. Betapa indahnya Islam. Ternyata sedekah itu nomor satu," ujar Sekjen.

 

Kedua, al ma’rufin, berbuat baik. "Ketiga, ini tugas kolektif, jadi membangun masyarakat yang unggul, membangun masyarakat yang damai. Maka untuk itu ada ajakan dari para ulama kita bahwa berbagi atau bersedekah itu justru bukan mengurangi harta kita, melainkan pada hakikatnya bertambah rezeki kita," kata Sekjen.

 

Ada satu tagline yang bagus, lanjut Sekjen, 'memberi itu kaya'. Bahwa, hitungan Matematika langit dan bumi itu berbeda. "Memberi sedekah itu adalah Matematika langit. Kalau Matematika bumi, kita punya 100 dikeluarkan 50, tinggal 50. Ini kan berkurang. Tapi kalau Matematika langit, kita punya 100 kilogramberas, kita sedekahkan 50 kg dalam hitungan hari bahkan detik atau bulan, beras kita yang tadinya harusnya 50 justru akan bertambah kelipatannya, mungkin menjadi 500 kg, atau bahkan menjadi 1 atau 2 ton, bahkan tidak terbatas," bebernya.

 

Sekjen menyebut hal itulah yang disebut kekuatan dari bersedekah. "Maka Ramadhan yang disebutkan sebagai bulan kedermawanan, karena di dalamnya diperintahkan bagi kita untuk mengeluarkan zakat, baik zakat mall ataupun zakat fitrah," ujarnya. 

 

Ia kembali mengingatkan masyarakat untuk menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui NU Care-LAZISNU. Ia mengatakan NU Care-LAZISNU turut terlibat dalam berbagai kegiatan kemanusiaan.

 

"Ketika terjadi musibah gempa bumi di Lombok, likuifaksi di Donggala, tsunami di Anyer, serta (bencana alam) di berbagai macam tempat, NU Care-LAZISNU hadir terdepan untuk memberikan bantuan kemanusiaan. "Bahkan NU Care-LAZISNU ini juga memberikan fasilitasi beasiswa kepada pelajar yang tidak mampu agar mereka," tegas Sekjen Helmy.

 

Kontributor: Disisi Saidi Fatah
Editor: Kendi Setiawan