Nasional

Selasa 27 Juni, Umat Islam Disunnahkan Puasa Tarwiyah, Berikut Niatnya

Sab, 24 Juni 2023 | 16:30 WIB

Selasa 27 Juni, Umat Islam Disunnahkan Puasa Tarwiyah, Berikut Niatnya

Ilustrasi puasa. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online 
Umat Islam Indonesia saat ini telah memasuki bulan Dzulhijjah 1444 H. Pada tanggal 10 Dzulhijjah nanti atau bertepatan dengan Kamis, 29 Juni 2023 M mendatang, umat Islam di Indonesia akan merayakan Idul Adha 1444 H.


Dua hari sebelum Idul Adha, 8 Dzulhijjah, terdapat suatu hari yang disebut hari tarwiyah. Pada hari tersebut, umat Islam disunnahkan untuk menjalankan ibadah puasa. Untuk tahun 1444 H ini, puasa tarwiyah bertepatan pada Selasa, 27 Juni 2023 H.


Dalam menjalankan puasa tarwiyah, tentu diwajibkan niat terlebih dahulu di waktu malam hari sebelumnya hingga menjelang waktu Subuh pada hari tersebut.


Adapun niat puasa tarwiyah adalah sebagai berikut, sebagaimana dikutip dari Alhafiz Kurniawan dalam tulisan yang berjudul 'Ini Lafal Niat Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah'.
 

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى
 

Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta‘ālā. 


Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT.”   


Kesunnahan puasa tarwiyah pada setiap tanggal 8 Dzulhijjah secara khusus ini ditegaskan oleh ulama dari Mazhab Syafi’i. Selain itu, mereka juga menganjurkan puasa delapan hari pertama bulan Dzulhijjah dan puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah.


Hal ini sebagaimana ditulis Syekh Said Muhammad Ba’asyin dalam kitabnya yang berjudul Busyral Karim (Beirut: Darul Fikr, 2012 M/1433-1434 H], juz II, halaman 488), bahwa “Puasa selama 8 hari sebelum hari Arafah dianjurkan. Ini yang dimaksud dengan perkataan matan, ’10 Dzulhijjah’. Tetapi puasa pada 8 Dzulhijjah dianjurkan sebagai bentuk ihtiyath terhadap hari Arafah dan juga termasuk 8 hari pertama Dzulhijjah,”.


Untuk diketahui, ada tiga pendapat mengenai penamaan tanggal 8 Dzulhijjah itu disebut hari tarwiyah, yakni (1) perenungan Nabi Adam ketika membangun Ka’bah, (2) perenungan mendalam Nabi Ibrahim setelah bermimpi diperintah untuk menyembelih anaknya, dan (3) perenungan orang haji mengenai doa-doa yang hendak dipanjatkan pada hari Arafah nanti. Hal ini sebagaimana ditulis Sunnatullah dalam tulisan berjudul 'Penamaan Hari Tarwiyah, Arafah dan Keutamaannya'.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Syamsul Arifin