Nasional HARI BUKU

Sepuluh Buku Siap Dokumentasikan Pemikiran dan Perjuangan KH Hasyim Muzadi

Ahad, 23 April 2017 | 18:13 WIB

Jakarta, NU Online
Penulis buku Dakwah Bil Hikmah Reaktualisasi Ajaran Walisongo, Sofiuddin mengatakan, ia akan menulis sepuluh buku tentang pemikiran dan perjuangan KH Hasyim Muzadi. Buku tersebut mulai dari sisi pendidikan, sosial, politik, kepemimpinan, dan lainnya.

“Buku Dakwah Bil Hikmah Reaktualisasi Ajaran Walisongo merupakan standar untuk buku-buku berikutnya. Ini akan menjadi serpihan-serpihan saya terhadap almarhum,” katanya saat menjadi narasumber pada acara Mengenang 40 Hari Wafatnya KH Ahmad Hasyim Muzadi Melanjutkan Pemikiran dan Perjuangan dan Bedah Buku Dakwah Bil Hikmah Reaktualisasi Ajaran Walisongo di Pondok Pesantren Mahasiswa Al Hikam Depok, Ahad (23/4).    

Ia menjelaskan, tujuan dari penulisan buku ini adalah untuk mendokumentasikan pemikiran dan perjuangan Kiai Hasyim. Sehingga apabila ada peneliti yang ingin mengetahui kiprah Kiai Hasyim bisa menjadikan buku ini sebagai referensi.

“Syukur-syukur bisa menjadi sumber primer,” ucapnya.

Ia menilai, Kiai Hasyim mampu mempertemukan banyak kalangan meskipun ada perbedaan yang menganga di antara mereka. “Beliau wafatnya saja bisa mempertemukan banyak kalangan. Apalagi saat hidup,” tuturnya.

Kiai Hasyim, lanjutnya, menjadikan NU dipahami sebagai jalan keselamatan, bukan hanya sebagai organisasi semata apalagi sebagai tempat untuk mencari keuntungan material pribadi.

Penemuan Sofiuddin, masalah utama NU, menurut Kiai Hasyim adalah kader yang tidak dikelola dengan baik. Kader-kader tersebut diambil dan dikelola oleh orang lain dan kemudian mereka kembali ke NU dengan ideologi dari luar tersebut.

Kiai Hasyim adalah seorang kiai yang piawai dalam menggunakan logika dalam berdakwah. Sehingga materi yang diuatarakan bisa dipahami dengan baik oleh masyarakat pada umumnya. (Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)