Nasional
Serap Masukan, Balitbang Kemenag Gelar Sosialisasi Hasil Inventarisasi Naskah
NU Online · Kamis, 24 November 2016 | 00:01 WIB
Bekasi, NU Online
Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur dan Khazanah Keislaman yang berdiri di bawah naungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Agama kembali menggelar sosialisasi hasil penelitian di beberapa daerah. Sosialisasi digelar di Bekasi sejak Rabu-Jumat (23-25/11).
Inventarisasi yang disosialisasikan ini adalah hasil penelitian di Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Kepala Badan Diklat dan Penelitian Kementerian Agama Abdurrahman Mas'ud menyatakan, seminar ini diharapkan bukan hanya sebagai laporan kegiatan rutin semata. Seminar ini dilaksanakan karena kebutuhan akademik dan juga sosialisasi yang lebih luas.
"Kebutuhan akademik yang dimaksud adalah agar hasil-hasil penelitian mendapatkan koreksi dan masukan dari para peserta dan tamu undangan untuk perbaikan dan penyempurnaan sebelum dipublikasikan," tutur Abdurrahman.
Lebih dari itu, lanjutnya, seminar ini diharapkan juga bisa mendapatkan masukan untuk dibuatnya sarana sosialisasi yang lebih massif, elegan, dan mudah digunakan. Sehingga hasil-hasil penelitian dapat disosialisasikan dengan lebih luas dan lebih mudah diakses.
"Semisal bisa dibuat durasi tertentu dalam bentuk audio visual agar lebih mudah dipublikasikan di banyak tempat dan karya-karya para ulama bisa dikenal oleh khalayak yang lebih variatif," tandasnya.
Seminar ini selain diikuti oleh para peneliti dari Balitbang dan Diklat Kementerian Agama juga diikuti oleh para perwakilan peneliti dari berbagai instansi, perwakilan ormas, kampus, media, dan lembaga-lembaga terkait. (Alhafiz K)
Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur dan Khazanah Keislaman yang berdiri di bawah naungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Agama kembali menggelar sosialisasi hasil penelitian di beberapa daerah. Sosialisasi digelar di Bekasi sejak Rabu-Jumat (23-25/11).
Inventarisasi yang disosialisasikan ini adalah hasil penelitian di Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Kepala Badan Diklat dan Penelitian Kementerian Agama Abdurrahman Mas'ud menyatakan, seminar ini diharapkan bukan hanya sebagai laporan kegiatan rutin semata. Seminar ini dilaksanakan karena kebutuhan akademik dan juga sosialisasi yang lebih luas.
"Kebutuhan akademik yang dimaksud adalah agar hasil-hasil penelitian mendapatkan koreksi dan masukan dari para peserta dan tamu undangan untuk perbaikan dan penyempurnaan sebelum dipublikasikan," tutur Abdurrahman.
Lebih dari itu, lanjutnya, seminar ini diharapkan juga bisa mendapatkan masukan untuk dibuatnya sarana sosialisasi yang lebih massif, elegan, dan mudah digunakan. Sehingga hasil-hasil penelitian dapat disosialisasikan dengan lebih luas dan lebih mudah diakses.
"Semisal bisa dibuat durasi tertentu dalam bentuk audio visual agar lebih mudah dipublikasikan di banyak tempat dan karya-karya para ulama bisa dikenal oleh khalayak yang lebih variatif," tandasnya.
Seminar ini selain diikuti oleh para peneliti dari Balitbang dan Diklat Kementerian Agama juga diikuti oleh para perwakilan peneliti dari berbagai instansi, perwakilan ormas, kampus, media, dan lembaga-lembaga terkait. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
2
Gus Yahya: NU Bergerak untuk Kemaslahatan Umat
3
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
4
Ketum PBNU Resmikan 13 SPPG Makan Bergizi Gratis di Lingkungan NU
5
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
6
Di Tengah Fenomena Bendera One Piece Badan Siber Ansor Ajak Generasi Muda Hormati Merah Putih
Terkini
Lihat Semua
