Simposium Internasional Balitbang Diklat Kemenag Kembali Digelar
Selasa, 3 November 2020 | 02:00 WIB
Ali Musthofa Asrori
Kontributor
Jakarta, NU Online
Balitbang Diklat Kemenag RI bekerja sama dengan Konsorsium Studi Agama Indonesia (ICRS), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Asosiasi Peneliti Agama Indonesia (APAI), siap menggelar simposium internasional kehidupan keagamaan (International Symposium on Religious Life atau ISRL).
Â
Kepala Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan (BALK) Balitbang Diklat Kemenag Prof HM Adlin Sila selaku shahibul hajat mengatakan, agenda dua tahunan ini mengusung tema Religious Life, Ethics, and Human Dignity in The Disruptive Era.
Â
"ISRL yang diadakan sejak 2016 ini bertujuan untuk mendiskusikan isu-isu keagamaan dan diharapkan akan menjadi ajang bagi para akademisi dan intelektual mendiskusikan topik yang relevan," kata Adlin kepada NU Online, Senin (2/11).
Â
Menurutnya, hal terpenting adalah agar simposium dapat berkontribusi menyebarluaskan berbagai pemikiran yang solutif dan strategis, sebagai bahan kebijakan keagamaan atau research based policy.
Â
Profesor riset Puslitbang BALK Balitbang Diklat Kemenag ini menambahkan, sejumlah pakar isu keagamaan berkelas internasional baik dari dalam negeri maupun mancanegara menyatakan siap hadir.
Â
"Kehadiran mereka ada yang luring, ada pula yang daring. Kesemuanya hendak memeriahkan simposium tersebut," tuturnya.
Â
Pria asal Makassar ini mengatakan, simposium mendaulat Profesor Emeritus dari Australian National University, James JÂ Fox, sebagai pembicara kunci.
Â
"Pak Menag Fachrul Razi akan menyampaikan pidato pembukaan. Sementara Pak Kaban Prof Achmad Gunaryo menyampaikan pidato selamat datang," ujarnya.
Â
Terpisah, Ketua panitia penyelenggara, Akmal Salim Ruhana, mengungkapkan ISRL dihadiri narasumber dari dalam negeri dan mancanegara.
Â
Untuk narasumber dari mancanegara, lanjut dia, antara lain Robert W. Hefner (Boston University USA), Ara Nakissa (Washington University USA) Amina Wadud (Starr King/ICRS), Syed Farid Alatas (National University of Singapore).
Â
"Lalu, Azhar Ibrahim (National University of Singapore), Kathryn MÂ Robinson (ANU Australia), Amele Ekue (Globethics.net Switzerland), Michael Northcott (ICRS UGM)," papar Akmal.Â
"Sementara dari Indonesia, antara lain Azyumardi Azra dan M Atho' Mudzhar (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Zainal Abidin Bagir (ICRS), Siti Ruhaini Dzuhayatin (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), dan Fatimah Husain (ICRS),"Â sambungnya.
Acara yang diinisiasi Puslitbang BALK ini dijadwalkan empat hari, Senin-Kamis, 2-5 November 2020 di Cisarua Bogor, Jawa Barat. Hingga berita ini diturunkan, persiapan demi persiapan terus difinalisasi. "Utamanya terkait akomodasi peserta," pungkasnya.
Pewarta: Musthofa Asrori
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Pertemuan KH Hasyim Muzadi dengan Komandan Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah
2
Kisah Imam Ghazali Berguru kepada Tukang Sol Sepatu
3
Masyarakat Muslim, Normalisasi Israel, dan Penjajahan Palestina
4
Presiden Prancis Serukan Penghentian Pengiriman Senjata ke Israel, Begini Respons Netanyahu
5
Berdayakan Ekonomi Masyarakat Kelas Bawah, LAZISNU Cilacap Gelar Pelatihan Pembuatan Tas Anyaman
6
Cara Mengingatkan Anak yang Berisik ketika Khutbah Jumat
Terkini
Lihat Semua