Nasional

Solusi Konflik Palestina-Israel, Gus Yahya Sebut Harus Utamakan Sisi Kemanusiaan

Sel, 21 Februari 2023 | 23:00 WIB

Solusi Konflik Palestina-Israel, Gus Yahya Sebut Harus Utamakan Sisi Kemanusiaan

Ilustrasi: Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat berkunjung ke kantor PBNU di Jakarta, Senin (24/1/2022). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan solusi penyelesaian konflik menyangkut Palestina dan Israel adalah dengan mengutamakan sisi kemanusiaan.

 

“Kalau pikir secara objektif, bicara soal manusia Palestina tidak ada jalan yang masuk akal jalan untuk memperbaiki nasib mereka selain memperbaiki kondisi kemanusiaan,” terang Gus Yahya dalam tayangan podcast “KH Yahya Staquf: Gerak Cepat PBNU, Gus Dur, Dan Persoalan Israel”, dikutip NU Online, Selasa (22/2/2023).

 

Ia menilai, bila konflik yang terjadi antar dua negara tersebut terus diarahkan pada penghancuran salah satu pihak, Israel misalnya, justru bakal membalik satu dinamika yang menghancurkan orang Palestina itu sendiri.

 

Hal ini karena konflik yang terbentuk bukan sekadar masalah antarakelompok Yahudi dan kelompok Arab atau Islam. Lebih dari itu, Gus Yahya menegaskan konflik Palestina-Israel menyangkut masalah kemanusiaan. Tentu persoalan tersebut perlu ditinjau dengan pendekatan atau perspektif kemanusiaan universal untuk menelurkan jalan keluar bagi kedua pihak.

 

“Jadi tidak bisa berpikir untuk menghapuskan Yahudi, menggusur semua Arab, menciptakan status legal yang pasti bagi masing-masing pihak baik Yahudi maupun Arab,” jelas kiai kelahiran Rembang, 16 Februari 1966 itu.

 

Ia melihat konflik Palestina-Israel menjelma semacam sentimen publik yang meluas. Ini kemudian dimanfaatkan banyak politisi untuk melibatkan diri sekadar untuk menggalang dukungan politik bagi dirinya sendiri.

 

“Ini yang ingin saya gugat. Kalau mau bicara soal Palestina, pikirkan tentang nasib manusia Palestina bukan cuma soal Anda terpilih jadi pejabat politik,” tegas Gus Yahya.

 

Nilai kemanusiaan universal
Berbicara mengenai substansi hubungan antarmanusia, Gus Yahya mengaku terilhami dengan beragam gagasan kemanusiaan Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Pertama, visi kemanusiaan bersifat universal.

 

“Atas nama Islam, demi Islam, atas nama Nahdlatul Ulama semua ini harus diarahkan kepada kemaslahatan universal,” kata dia.

 

Kedua, transformasi. Ia berkata, Gus Dur bekerja untuk menggulirkan transformasi. Gus Dur selalu berpikir tentang bagaimana menciptakan kontribusi strategis untuk turut serta menentukan arah transformasi masyarakat ke arah yang lebih baik.

 

“Kita harus berupaya untuk mengerjakan hal yang bisa punya dampak transformatis menuju kemaslahatan manusia,” ucapnya.

 

Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi