Nasional

Suara Pemilih Muda untuk Tokoh NU sebagai Bacawapres 2024

Sen, 17 Juli 2023 | 13:31 WIB

Suara Pemilih Muda untuk Tokoh NU sebagai Bacawapres 2024

Ilustrasi tokoh-tokoh NU. (Foto: Kolase NU Online)

Jakarta, NU Online 

Pemilih muda mendominasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Data KPU mencatat bahwa dari total pemilih 204 juta, 52 persen di antaranya merupakan pemilih berusia 17-40 tahun.  Rinciannya, pemilih berusia 17-30 tahun sebanyak 63.953.031 jiwa (31,23 persen) dan pemilih berusia 31-40 tahun 42.398.719 jiwa (20,7 persen).


Lalu ke mana suara para pemilih muda ini akan berlabuh? Terutama suara pemilih muda untuk para tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang saat ini digadang-gadang menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) 2024. 


Lembaga Survei Indonesia (LSI) dalam survei terbaru yang dilakukan pada 1-8 Juli 2023 mencatat sejumlah nama tokoh NU dalam bursa bacawapres. Mereka adalah Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansa, Abdul Muhaimin Iskandar, KH Nasaruddin Umar, dan Yenny Wahid. 


LSI juga menghitung pilihan cawapres menurut sosio-demografi, salah satunya berdasar kategori usia, mulai kurang dari 21 tahun hingga 55 tahun ke atas. Terdapat 12 nama cawapres dalam survei ini, dan 4 di antaranya adalah tokoh NU sebagaimana disebutkan di atas.


1. Erick Thohir

Usia 17-21 tahun yang memilih Erick Thohir untuk menjadi bacawapres sebanyak 18,8 persen, usia 22-25 tahun 17,3 persen, dan usia 26-40 tahun 20,8 persen. Artinya, sebanyak 56,9 pemilih muda menghendaki Erick sebagai bacawapres di Pilpres 2024. 


2. Khofifah Indar Parawansa

Tokoh Perempuan NU yang kini menjabat Gubernur Jawa Timur ini, berdasarkan survei LSI, memperoleh 11,1 persen suara pemilih muda. Rinciannya, usia 17-21 sebanyak 5,2 persen, 22-25 tahun 2,2 persen, dan usia 26-40 tahun 3,7 tahun. 


3. Abdul Muhaimin Iskandar 

Berdasar data survei LSI, sebanyak 4,5 persen suara pemilih muda mendukung Muhaimin sebagai bacawapres 2024. Ia memperoleh suara 1,5 persen suara dari pemilih berusia 17-21 tahun, 1,4 persen dari usia 22-25 tahun, dan 1,6 persen berusia 26-40 tahun. 


4. KH Nasaruddin Umar

Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal ini juga masuk ke dalam bursa cawapres 2024 dengan memperoleh dukungan 4 persen suara pemilih muda. Usia 17-21 tahun 1,7 persen, usia 22-25 tahun 0,4 persen, dan 26-40 tahun 1,9 persen. 


5. Yenny Wahid

Sebanyak 4,1 persen pemilih muda, menurut survei LSI, mendukung Yenny Wahid sebagai cawapres 2024. Perempuan aktivis NU ini mendapat dukungan 1,4 persen suara dari pemilih muda berusia 17-21 tahun, lalu 0,7 persen pemilih berusia 22-25 tahun, dan 2 persen pemilih berusia 26-40 tahun. 


Sebagai informasi, target populasi survei LSI di atas adalah warga negara Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau berusia di bawah 17 tahun tapi sudah menikah dan memiliki telepon atau telepon seluler. Jumlahnya sekitar 83 persen dari total populasi nasional. 


Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1242 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. 


Margin of error dalam survei LSI ini diperkirakan kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.