Nasional

Tagana PMII Galang Dana untuk Bencana Alam di Kalsel dan Sulbar

Jum, 15 Januari 2021 | 10:30 WIB

Tagana PMII Galang Dana untuk Bencana Alam di Kalsel dan Sulbar

Dokumentasi kegiatan Tagana PB PMII saat bencana alam di NTB beberapa tahun yang lalu. (Foto: PB PMII)

Jakarta, NU Online
Banjir bandang yang terjadi di sejumlah daerah di Provinsi Kalimantan Selatan dan gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Majene-Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat mengakibatkan ratusan masyarakat kehilangan tempat tinggal serta barang berharganya. Tak hanya itu sejumlah warga dikabarkan meninggal dunia atas musibah ini.


Untuk membantu meringankan beban warga terdampak bencana alam tersebut, Tagana Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan penggalangan dana di seluruh daerah di Indonesia.


Direktur Tagana PB PMII, Yasir Budjin Samoal, mengatakan, PB PMII telah menginstruksikan agar seluruh kader di Indonesia melakukan penggalangan dana. Namun, Tagana PMII pun menerima bantuan dalam bentuk lain jika ada masyarakat yang ingin mendonasikannya. Bagi PMII, bencana alam tersebut sebagai duka seluruh masyarakat Indonesia.


"Kami dari Tagana PB PMII akan hadir. Kami juga sudah mendapat perintah dari Ketum PB PMII, Agus Mulyono Herlambang untuk membantu saudara-saudara kami yang menjadi korban," kata dia, Jumat (15/1).


Nantinya, selain membuka donasi melalui rekening Tagana PB PMII, kader-kader pun akan bergerak mengumpulkan bantuan dari masyarakat. Tahap pertama, penggalangan akan dilakukan kader-kader PMII selama sepekan ke depan.


“Hasilnya nanti akan disalurkan langsung ke lokasi bencana, baik banjir Kalsel maupun gempa Sulbar,” tutur dia.


Diberitakan sebelumnya, air banjir yang terjadi sejak 10 Januari 2021 di Kalimantan Selatan diperkirakan terus mengalami kenaikan sekitar 1-5 centimeter per harinya. Hingga Kamis (14/1) kemarin, air telah mencapai pada ketinggian sekitar 50 centimeter hingga 1 meter.


Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, telah terdata tujuh kabupaten/kota di Kalsel yang mengalami banjir cukup parah hingga Kamis (14/1). Ketujuhnya adalah Kabupaten Tapin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Banjar, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Balangan.


Dari tujuh daerah tersebut, terdapat 19.502 kepala keluarga dan 71.339 jiwa korban yang terdampak.   


Sementara pada Kamis (14/1) gempa dengan magnitudo 5,9 mengguncang wilayah Majene sekitar pukul 14.30 Wita. Saat terjadi gempa susulan, sejumlah warga di Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.


Akibat peristiwa ini ratusan rumah rusak parah termasuk kantor Gubernur Sulbar. Tak hanya itu, kini masyarakat Majene dan Mamuju sedang mengungsi ke tempat yang dinilai lebih aman. Sementara beberapa orang dinyatakan meninggal dunia karena tertimbun reruntuhan bangunan.


Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Muhammad Faizin