Nasional KONGRES KE-2 PERGUNU

Tantangan dan Strategi Memajukan Pergunu

Kam, 27 Oktober 2016 | 20:00 WIB

Mojokerto, NU Online
Kiai Asā€™ad Said Ali menyampaikan optimismenya bahwa Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) akan semakin berkembang, maju, dan kuat. Ia menyampaikan hal tesebut di hadapan ratusan peserta Forum Silaturahim Kongres Pergunu II, di Pondok Pesantren Amanatul Umah, Pacet, Mojokerto, Kamis (27/10) pagi.

Menurutnya untuk membangun Pergunu yang kuat harus diketahui strateginya yang mencakup tiga hal. Tiga hal itu adalah tahu siapa kita, tahu siapa lawan kita, dan bagaimana menghadapi lawan tersebut. Untuk itu perencanaan harus dilakukan.Ā 

Pergunu yang secara struktural telah tersebar di Indonesia merupakan potensi yang luar biasa. Saat ini kepengurusan Pergunu telah ada di 34 propinsi dengan cabang hampir mencapai 400.

Potensi lainnya bahwa saat ini 50 persen warga NU merupakan kaum urban yang tinggal di perkotaan. Fakta tersebut menjadi tantangan yang besar, karena di wilayah perkotaan juga terdapat godaan yang besar.

Selanjutnya adalah kemajuan teknologi, di mana menyebabkan dunia menjadi sempit dan waktu menjadi pendek. Hal ini sesunggunya memancing peluang bagi Pergunu untuk melebarkan sayap ke luar negeri.Ā 

Sangat baik apabila sekolah dan perguruan tinggi NU mengundang siswa dan mahasiswa asing untuk belajar di Indonesia, tidak hanya mahasiswa Indonesia yang dikirim belajar di luar negeri.Ā 

ā€œDengan itu ajaran ke-NU-an dapat disebarkan kepada mahasiswa asing,ā€ jelas Asā€™ad.

Penyebaran ajaran Islam ala NU sangat ditunggu oleh Timur Tengah. Kiai Asā€™ad menyebutkan bahwa dalam satu pertemuan, Komandan Mujahidin Afganistan mengatakan Islam dunia akan baik bila dipimpin ulama Asia.Ā 

Menurut Kiai Asā€™ad Pergunu menjadi organisasi modern dengan jumlah mahasiswa yang besar. Hal ini sesuai dengan apa yang pernah disampaikan Cak Nur (Nurkhois Madjid), bahwa NU akan mengalami masa panen sarjana. (Kendi Setiawan/Fathoni)