Sorong, NU Online
Wilayah Papua memiliki banyak pulau dengan daratan yang penuh hutan belantara. Tak sedikit daerah yang masih sulit untuk diaksesnya sehingga membutuhkan upaya khusus.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Muhammad Ali Ramdhani berkunjung dan menyapa secara langsung guru-guru yang berjuang mencerdaskan kehidupan bangsa di sana.
Selama tiga hari di Papua, ia memberikan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi para pendidik yang berada di bagian Timur Indonesia.
Dhani menyampaikan rasa bangganya bertemu dengan para pejuang yang terus melakukan proses pembelajaran di tengah segala keterbatasannya.
“menyapa anak bangsa di wilayah yang hanya guru yang luar biasa mampu menyapanya. Dan saya senang ketemu bapak dan ibu yang telah melakukan proses pembelajaran,” kata Dhani diharap para Guru Madrasah yang berada di daerah 3T pada Jumat (13/11), sebagaimana dirilis Direktorat Pendidikan Islam, Kementerian Agama.
Era pengetahuan saat ini, menurutnya, menuntut para pendidik untuk terus senantiasa memperbaharui banyak hal, baik ilmu, informasi, hingga metode pembelajaran.
Pasalnya, ia menegaskan bahwa eksistensi seorang guru ialah tergantung pada kemampuan untuk memperbaharui ilmu yang berkembang di era masa kini.
“Dahulu, Pluto adalah sebuah Planet, namun dengan kemajuan ilmu pengetahuan, maka Pluto dihilangkan, Ia sekarang menjadi sebuah satelit,” ujar Guru Besar UIN Sunan Gunung Jati Bandung itu memberi contoh.
Oleh karena itu, Dirjen Pendis menegaskan, bahwa jika ilmu pengetahuan tidak diperbaharui, maka sejatinya kematian hakiki dari profesi seorang guru telah menjadi nyata.
Sebab, lanjut Dhani, orang yang terpelajar hanyalah pemilik masa lalu. Tetapi, orang yang terus belajar yang akan menjadi pemilik masa depan.
Di samping itu, para guru di bawah binaan Kemenag ini juga diberikan keterampilan mengenai proses pembelajaran yang menyenangkan di tengah kondisi dan situasi yang serba terbatas.
Para pendidik yang tersebar di wilayah Papua Barat ini juga dibekali keterampilan untuk bisa membuat konten pembelajaran melalui gawai secara mudah. Dengan begitu, para guru diharapkan mampu berkreasi secara cepat dan mampu mengembangkannya.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Syamsul Arifin