Nasional

Terkena Cedera Otak, David Tak Bisa Terima Pendidikan Selama 1 Tahun

Rabu, 29 Maret 2023 | 07:15 WIB

Terkena Cedera Otak, David Tak Bisa Terima Pendidikan Selama 1 Tahun

Keadaan terkini Crystalino David Ozora, (Foto: Twitter Jonathan Latumahina @seeksixsuck)

Jakarta, NU Online

Kuasa hukum keluarga Crystalino David Ozora, Mellisa Anggraini mengatakan bahwa kliennya terkena diffuse axonal injury atau cedera otak setelah mengalami penganiayaan oleh tersangka Mario Dandy bersama Shane Lukas dan pelaku anak AG, pada 20 Februari 2023 lalu. Hal ini membuat kualitas hidup David menurun.


Bahkan, kata Mellisa, sebagaimana disampaikan oleh dokter, David tak bisa menerima pendidikan dalam waktu singkat atau selama satu tahun ke depan. Namun, dokter yang menangani dan membantu David agar segera sadar. 


"Mungkin satu tahun ke depan, menurut dokter belum memungkinkan, tapi kita tidak tahu kuasa Tuhan karena dokter selama ini terus melakukan stimulasi-stimulasi terkait kesadaran kognitif," kata Mellisa kepada wartawan, Selasa (28/3/2023). 


Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa David akan ditangani dengan penyuntikan stem cell atau sel punca pada pekan depan. Sebelumnya, dokter batal melakukan penyuntikan stem cell pada Ahad (26/3/2023).


"Sebenarnya minggu lalu, tapi dokter membutuhkan observasi lebih lanjut untuk melakukan suntikan stem cell, baru akan dilakukan minggu depan," katanya. 


Mengenal Diffuse Axonal Injury
Dilansir Halodoc, diffuse axonal injury yang diderita David merupakan komplikasi yang hanya terjadi setelah adanya trauma pada bagian otak. Kondisi ini merupakan cedera yang sering menyebabkan kelumpuhan hingga kematian pada pengidapnya. 


Kondisi ini adalah salah satu bentuk cedera otak traumatis. Cedera otak dapat berlangsung di satu atau beberapa area otak dan ada di dalam kategori cedera yang berdampak pada beberapa area otak.


Karena otak merupakan organ yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup dan kinerja tubuh, cedera ini sering menyebabkan kelumpuhan hingga kematian pada pengidapnya. Selain itu, bisa menyebabkan pengidapnya mengalami gegar otak dan koma.


Ketika bagian kepala terkena tenaga yang kuat, dapat terjadi pergerakan otak yang cepat. Pergerakan ini membuat serabut saraf dalam otak robek. Inilah penyebab seseorang terkena diffuse axonal injury. Bagian otak tertentu akan mengalami kesulitan untuk berfungsi secara normal karena adanya peregangan atau robekan di serabut saraf.


Diffuse axonal injury akan berdampak pada kesulitan mengingat atau amnesia, hilangnya konsep waktu dan tempat, kesadaran diri dan lingkungan berkurang, kebingungan, kejang-kejang, hilangnya keseimbangan, tremor, koordinasi tubuh melemah, penurunan fungsi panca indra, kesulitan bicara, serta kecemasan dan depresi.


Kini, David sudah satu bulan lebih menjalani hari-hari di rumah sakit. Ia sudah sadar, tapi belum sepenuhnya. Kesadaran motorik dan kognitif David masih terus direhabilitasi oleh tim dokter. Terakhir, pihak keluarga membagikan momen David dilatih untuk berdiri menggunakan alat bantu medis selama 20 menit. 


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan