Nasional

Ternyata Kenduri Kunci Kurangi Intoleransi

NU Online  ·  Ahad, 19 Januari 2020 | 16:59 WIB

Ternyata Kenduri Kunci Kurangi Intoleransi

webinar yang digelar oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) (tangkapan layar teleconference)

Jakarta, NU Online
Intoleransi masih begitu tinggi di beberapa wilayah Nusantara. Tak ayal hal tersebut menjadi sorotan banyak orang. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai bahwa hal tersebut harus diatasi dengan kenduri. Sebab, hal tersebut meningkatkan persaudaraan antarsesama.

“Nampaknya kita kurang kenduri. Kalau kenduri itu duduknya bareng, mau sunatan, kematian, perkawinan, pindah rumah. Kalau mengundang pasti yang ada adalah rasa persahabatan persaudaraan,” katanya dalam webinar yang digelar oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) pada Sabtu (18/1).

Kurangnya kenduri itu membuat banyak persoalan muncul, ada yang merasa terzalimi, kurang adil, merasa diri paling benar dan yang lain keliru. Tak ayal, eksesnya pada politik identitas yang semakin laku dijual. “Kita mudah dibawa frame identitas,” katanya.

Karenanya, ia mengajak semua elemen masyarakat untuk meningkatkan intensitas temunya dengan kenduri atau sekadar ngopi bareng. Pertemuan itu bisa melalui visual atau dengan jumpa fisik lebih baik. Pada intinya, ada forum untuk berembuk untuk membicarakan persoalan yang terjadi.

Sebab, perbedaan yang ada di Indonesia, menurutnya, sudah merupakan sunnatullah. Tentu hal yang sudah berbeda tidak perlu untuk disamakan, tinggal dipersatukan. 

Ganjar bercerita baru saja mengunggah video suster-suster Nasrani menyanyikan lagu jilbab putih yang berduet dengan ibu-ibu Muslimah yang tergabung dalam grup kasidah. Video tersebut mendapat komentar-komentar yang sejuk. Menurutnya, hal tersebut mengindikasikan masyarakat saat ini rindu dengan persatuan.

Ganjar menjelaskan bahwa rembukan sebagai suatu solusi untuk mengatasi intoleransi yang tengah mewabah saat ini merupakan forum media. Baginya, hal tersebut merupakan consensus building untuk bertemu dan menyepakati sesuatu bersama antarelemen.

Selain Ganjar, kegiatan yang dimoderatori oleh Ketua Komisi Kepemudaan PPI Dunia 2019-2020 Narendra Ning Ampeldenta ini juga menghadirkan Muhammad Abdullah Syukri, salah seorang dewan pengasuh Pondok Buntet Pesantren Cirebon yang juga menjadi anggota 1000 Abrahamic Circle.

Pewarta: Syakir NF
Editor: Abdullah Alawi