Nasional

Tips Atasi Kebosanan Masa Karantina

Sen, 25 Januari 2021 | 12:00 WIB

Tips Atasi Kebosanan Masa Karantina

Untuk mengatasi hal rasa bosan dan meningkatkan imunitas, hal yang harus dijaga adalah tetap berkegiatan misalnya membaca buku.

Jakarta, NU Online

Tak ada yang berharap dapat merasakan karantina Covid-19. Namun, bagi yang terinfeksi virus yang tengah menjadi pandemi ini tentu mau tidak mau harus menjalaninya. Hal itu demi memulihkan dirinya dan menjaga orang lain tertular darinya.

 

Karantina yang dijalani setidaknya dilakukan selama 14 hari tanpa bertemu fisik dengan keluarga dan rekan-rekan. Hal itu tentu saja menjadi masa-masa yang cukup membosankan.

 

Untuk mengatasi hal itu dan meningkatkan imunitas, hal yang harus dijaga adalah tetap berkegiatan sehingga tidak banyak memikirkan hal-hal kemungkinan terburuk.

 

Pertama, menjaga kontak dengan kerabat. Energi semangat dari mereka dapat membantu kita terhindar dari kebosanan, selain dapat meningkatkan imunitas juga. Hal ini dirasakan betul Ahmad Rozali, salah satu Redaktur NU Online.

 

Inayah Wahid, putri keempat Gus Dur, juga merasakan hal yang sama, bahwa kontak dari sahabat sangat penting untuk menjaga dan meningkatkan imunitasnya.

 

Membaca buku juga bisa menjadi satu solusi lain untuk mengatasi kebosanan yang mendera. Buku-buku cerita, seperti novel atau buku motivasi bisa menjadi pilihan untuk memulihkan semangat kita dalam berproses menjalani masa-masa sulit.

 

Cerita lucu atau komik juga bisa menjadi pilihan bagi yang menggemarinya. Rozali mengaku membaca komik Sinchan di masa karantinanya.

 

Menonton film juga bisa menjadi alternatif di tengah kebosanan mendera. Di ponsel pintar juga telah tersedia beragam aplikasi yang menyediakan film-film yang bisa ditonton, sebagian gratis, beberapa juga berbayar.

 

Hal lain yang bisa dilakukan selama masa karantina adalah olahraga-olahraga kecil, seperti jalan kaki atau sekadar pemanasan tubuh (stretching). Hal ini penting untuk menjaga stamina dan imun tetap stabil. Olahraga membuat badan akan terus terasa bertenaga dan berkeringat.

 

Keluar keringat, menurutnya, tidak hanya petanda sehat, namun membantu kita berbahagia karena meningkatkan level hormon endorfin dalam tubuh. Keringat juga, lanjutnya, membantu menormalisasi ginjal yang bekerja lebih keras karena konsumsi obat yang lumayan banyak dan intens selama beberapa hari.

 

Sukadiyanto dalam jurnalnya, mengutip Loehr, menulis bahwa di antara landasan yang kuat bagi kondisi psikologis individu adalah kebugaran jasmani yang baik, selain makanan sehat dan istirahat yang cukup. Karenanya, ia menegaskan bahwa aktivitas jasmani yang dilakukan secara terprogram, terukur, teratur, dan rutin mampu mengurangi potensi serangan stress, selain itu juga mampu memelihara kebugaran jasmani individu.

 

Pada intinya, masa karantina harus diisi denhan aktivitas yang membahagiakan mengingat kebosanan rentan terserang stres yang dapat berakibat buruk pada imun dan kondisi tubuh.

 

Pewarta: Syakir NF
Editor: Kendi Setiawan